• April 23, 2024 5:43 pm

Lima Tewas dalam Serangan Udara Israel di Suriah

SERANGAN udara Israel di Suriah tengah menewaskan lima orang termasuk seorang warga sipil, kata media pemerintah Suriah, Jumat (13/5). Ini mengutip sumber militer yang menambahkan bahwa tujuh orang terluka termasuk seorang anak, dan ada kerugian materi.

“Musuh Israel melakukan serangan udara dengan semburan rudal menargetkan beberapa titik di wilayah tengah,” kata kantor berita resmi SANA, mengutip sumber militer. “Agresi mengakibatkan kematian lima martir.”

Pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa empat tentara sebagai kru pertahanan udara rezim, termasuk seorang perwira berpangkat letnan, tewas. Ia menambahkan bahwa tujuh tentara terluka.

“Pesawat-pesawat tempur Israel meluncurkan setidaknya delapan rudal ke gudang senjata dan situs Iran di daerah Masyaf,” di provinsi tengah Hama, kata Observatorium yang berbasis di Inggris. Lembaga ini punya jaringan sumber yang luas di Suriah.

Serangan terakhir Israel ke Suriah terjadi pada 27 April yang, menurut Observatory, menewaskan 10 pejuang, di antaranya enam tentara Suriah. Ini dinilai sebagai serangan paling mematikan sejak awal 2022.

Dikatakan gudang amunisi dan beberapa posisi terkait dengan kehadiran militer Iran di Suriah termasuk di antara target. Media pemerintah di Suriah mengonfirmasi empat korban dalam serangan itu.

Tentara Israel mengatakan kepada AFP pada Jumat bahwa mereka tidak mengomentari laporan di media asing. Sementara Israel jarang berkomentar tentang serangan individu di Suriah, mereka mengakui peningkatan ratusan serangan sejak 2011.

Israel menargetkan posisi pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan kelompok militan Syiah Hizbullah. Militer Israel mengeklaim membela diri seperlunya untuk mencegah musuh bebuyutannya Iran mendapatkan pijakan di depan pintunya.

Pada Maret, Korps Pengawal Revolusi Iran mengatakan bahwa serangan roket Israel telah menewaskan dua petugas Pengawal di Suriah. Korps Pengawal Revolusi Islam merupakan lengan ideologis militer Iran dan Pasukan elite Quds sebagai lengan operasi asing Pengawal yang terdaftar sebagai kelompok teroris oleh AS.

Iran mengatakan telah mengerahkan pasukannya di Suriah atas undangan Damaskus dan hanya sebagai penasihat. Konflik di Suriah dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap protes damai dan meningkat untuk menarik kekuatan asing dan jihadis global. Ini telah menewaskan hampir 500.000 orang dan menelantarkan setengah dari populasi negara itu.

Intervensi militer Rusia dalam konflik Suriah pada 2015 mengubah momentum untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad. Pasukan Assad pernah hanya menguasai seperlima dari negara itu. (OL-14)


Sumber: Media Indonesia | Lima Tewas dalam Serangan Udara Israel di Suriah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *