• March 28, 2024 11:07 pm

Israel Klaim Tangkap 20 Tersangka Teroris dari Palestina

BENTROKAN baru antara tentara Israel dan gerilyawan Palestina mengguncang kota Jenin di Tepi Barat pada Selasa (12/4). Ini terjadi ketika seorang Palestina menikam seorang petugas polisi di Israel sebelum ditembak mati.

Pasukan Israel melancarkan operasi hari keempat di sekitar Jenin. Ini dilakukan setelah seorang penyerang dari distrik pusat bentrokan itu menembak dan membunuh tiga orang di bar Tel Aviv pada pekan lalu dalam serentetan serangan terbaru yang mengejutkan negara Yahudi itu. 

Perdana Menteri Naftali Bennett–yang memperingatkan sebagai tanggapan bahwa tidak akan ada batasan untuk perang ini–semalam mengunjungi lokasi penembakan Tel Aviv dan bersumpah, “Kami tidak akan membiarkan musuh menghentikan hidup kami. Kami akan terus menjalani hidup kami dan pada saat yang sama kami akan berjuang di mana mereka berada, di basis mereka, di sumber daya mereka, dan tolong Tuhan, kami akan menang.”

Kantor berita resmi Palestina Wafa mengatakan bentrokan meletus untuk hari keempat antara pemuda Palestina dan tentara Israel yang menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata ke arah mereka. Tentara Israel mengatakan, “Pihaknya menanggapi dengan peluru tajam terhadap tersangka yang melemparkan alat peledak ke arah mereka serta terhadap tersangka bersenjata di daerah itu.”

Tentara dan pasukan keamanan lain, klaimnya, menangkap 20 tersangka teroris yang dicari pada malam dan dini hari. Di Zeita, dekat perbatasan dengan Israel, pasukan komando menemukan, “Senjata dan menangkap buronan yang dicurigai membantu kegiatan teroris,” kata militer.

Kekerasan terbaru yang mengguncang Israel terjadi di kota pelabuhan Mediterania Ashkelon. Ini tempat polisi mengatakan seorang petugas sedang memeriksa seorang pria Palestina berusia 40-an yang kemudian mengeluarkan pisau dan menyerang petugas.

Kekerasan meningkat

Para pemuda Palestina juga bentrok di tempat lain dengan pasukan keamanan Israel, termasuk Ramallah. Mereka melemparkan batu dan menjadi sasaran dengan gas air mata pada Senin (11/4).

Meningkatnya kekerasan terjadi selama bulan puasa Ramadan dan hari-hari sebelum perayaan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen. Tahun lalu selama Ramadan, ketegangan di Jerusalem berkobar menjadi 11 hari perang antara Israel dan kelompok militan Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza.

Pasukan dan polisi Israel telah meningkatkan operasi selama tiga minggu terakhir di lokasi empat serangan penembakan, penusukan, dan tabrakan dengan mobil telah menewaskan 14 orang. Selama periode yang sama, pasukan Israel telah membunuh 15 warga Palestina, termasuk penyerang, menurut penghitungan AFP.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuduh bahwa tindakan Israel memicu eskalasi dan menuduh Israel menjalankan kebijakan tembak mati. Ia berbicara pada pertemuan pemerintah pada Senin. Dia berpendapat bahwa kurangnya cakrawala politik dan standar ganda dari masyarakat internasional merupakan, “Peringatan serius bahwa situasinya semakin buruk,” menurut Wafa.

Baca juga: Serang dengan Pisau Dapur, Warga Palestina Ditembak Polisi Israel

Kelompok militan Jihad Islam memuji tanggapan terhadap serangan militer Israel di Jenin dan kota-kota lain. “Kami salut kepada orang-orang kami yang berdiri seperti barikade pantang menyerah dalam menghadapi terorisme musuh Zionis dan yang menggagalkan rencananya untuk melakukan serangan di kamp dan kota Jenin dan semua kota Tepi Barat.”

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengikuti dengan, “Keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan di Wilayah Pendudukan Palestina dan Israel,” kata juru bicaranya Stephane Dujarric. “Dia terkejut dengan semakin tingginya jumlah korban, termasuk perempuan dan anak-anak,” tambah Dujarric. (AFP/OL-14)


Sumber: Media Indonesia | Israel Klaim Tangkap 20 Tersangka Teroris dari Palestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *