• March 29, 2024 5:12 am

IDI Sukoharjo: Sunardi Sosok Dokter Berjiwa Sosial Tinggi

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo menyatakan Sunardi yang ditembak Densus 88 Polri mengidap cedera kaki sehingga tak bisa berjalan dengan normal.
Solo, CNN Indonesia

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sukoharjo menyebut dokter Sunardi yang tewas ditembak Densus 88 Antiteror Polri memiliki jiwa sosial tinggi. Ia juga dikenal sebagai anggota IDI yang taat administrasi.

Hal itu disampaikan Ketua IDI Cabang Sukoharjo, Arif Budi Satria setelah mengunjungi keluarga Sunardi, Jumat (11/3). Pada kesempatan tersebut, IDI Sukoharjo menyampaikan turut belasungkawa atas meninggalnya rekan sejawat mereka.

“Kami berkunjung untuk menyampaikan ucapan bela sungkawa kemudian tadi juga ada tali asih dari IDI cabang kepada keluarga,” kata Arif kepada awak media.

Arif mengaku tidak mengenal Sunardi secara pribadi. Namun di lingkungan IDI Sukoharjo, Sunardi dikenal sebagai dokter berjiwa sosial tinggi.

Ia banyak terlibat dalam dalam pengobatan gratis di Sukoharjo dan berbagai daerah lain. Sunardi juga menjadi dokter di Pondok Pesantren Ulul Albab, Desa Godog, Kabupaten Sukoharjo.

Tak hanya itu, kata Arif, Sunardi selalu terlibat dalam aksi kemanusiaan ketika terjadi konflik horizontal dan bencana alam.

“Tadi saya malah baru dengar dari keluarga beliau, waktu membantu korban gempa Bantul tahun 2006 beliau tertabrak becak,” katanya.

Menurut Arif, kecelakaan tersebut mengakibatkan kaki Sunardi cedera hingga harus menggunakan alat bantu untuk berjalan.

“Kami di IDI cabang kaget juga karena beliau yang kami kenal kan bersosial tinggi. Tapi di luar itu, kegiatan beliau kami tidak tahu,” ujarnya.

“Tapi secara profesi saya tahu karena beliau rajin mengurus surat tanda registrasi dan surat izin praktik,” katanya.

Lebih lanjut, Arif meminta masyarakat agar tidak menyangkutpautkan kasus terorisme yang disangkakan kepada Sunardi dengan profesinya sebagai dokter. Ia menegaskan IDI sebagai organisasi profesi yang patuh kepada hukum dan konstitusi.

“Dari kemarin kan highlight-nya di pemberitaan itu masalah dokter. Padahal sebenarnya kasus ini tidak ada kaitannya dengan profesi dokter. Jadi kita harus pisahkan masalah profesi dan kasus ini,” ujarnya.

Arif pun enggan berkomentar lebih lanjut soal dugaan keterlibatan Sunardi dengan jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan kegiatan terorisme.

“Sejauh ini kami dari IDI mengedepankan asas praduga tak bersalah karena kami belum memahami masalah ini,” katanya.

“Mengenai kasus dan lain-lain, kami tidak tahu. Jadi kami tidak berwenang dan tidak berhak untuk mengomentari itu,” ujar Arif menambahkan.

Sebelumnya, Densus 88 yang hendak menangkap Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah menembaknya hingga tewas. Polisi terpaksa menembak Sunardi karena dinilai melakukan tindakan yang membahayakan masyarakat.

Sunardi disebut menjadi petinggi kelompok Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan Jemaah Islamiyah (JI).

Merujuk data Polri yang dikeluarkan tahun 2015 berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, HASI maupun JI masuk dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris di Indonesia.

Belum ada keterangan dari pihak HASI terkait informasi dugaan teroris ini. Hingga saat ini, CNNIndonesia.com masih berupaya menghubungi pihak HASI untuk meminta tanggapan.

HASI berada pada nomor empat bagian entitas dalam daftar itu. Tertulis bahwa organisasi ini diduga menggunakan kedok sebagai yayasan kemanusiaan padahal dikelola oleh Jamaah Islamiyah.

Kelompok ini tersebar di beberapa wilayah seperti Jakarta, Lampung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya hingga Makassar. Mereka diduga turut mendanai perjalanan foreign terrorist fighter (FTF) alias kombatan ke Suriah.

(syd/fra)

[Gambas:Video CNN]


Sumber: CNN Indonesia | IDI Sukoharjo: Sunardi Sosok Dokter Berjiwa Sosial Tinggi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *