BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menggelar Anugerah Indonesia Damai 2021 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Selasa (30/10). Kegiatan ini merupakan penutup program BNPT di 2021 yang terkait realisasi program kerja 32 Forum Koordinasi Penanggulangan Teroris (FKPT) di seluruh Indonesia.
Adapun lomba yang diadakan meliputi, lomba guru pelopor moderasi beragama di sekolah, lomba video kreatif, serta lomba microblog dan infografis. Pada lomba guru pelopor moderasi beragama, juara diraih Asep Saefurrahman dari SMPN 1 Cirebon.
Selanjutnya, lomba video kreatif dimenangkan oleh Milda Maulida asal SMAN 1 Cigudeg Jawa Barat dengan judul karya Baduy. Sedangkan juara lomba microblog dan infografis diraih oleh Ahmad Hilman Dani dari media Instagram FKPT Jawa Timur.
Pada acara tersebut juga dilakukan launching buku bunga rampai yang digelar Subdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, bekerja sama dengan FKPT yang ada di 32 provinsi se-lndonesia. Pengumuman pemenang diumumkan secara daring.
Direktur Pencegahan BNPT R Ahmad Nurwahid mengapresiasi semangat dan antusiasme seluruh peserta yang telah mengikuti lomba. Total ribuan karya terkumpul untuk mengikuti lomba tersebut.
Menurutnya, program seperti ini sangat efektif karena merupakan bagian daripada kontra radikalisasi yang isinya kontra narasi, kontra propaganda, dan kontra ideologi, terutama di dunia maya.
Ahmad memaparkan, indeks potensi radikalisme di Indonesia pada 2019 berada di angka 38%. Namun ketika terjadi covid-19 di awal 2020, survei yang dilakukan BNPT pada Oktober-November 2020 menunjukkan adanya penurunan indeks potensi radikalisme menjadi 12,2%.
“Artinya, salah satu faktor penurunan diakibatkan karena masifnya masyarakat yang tadinya tidak menggunakan media sosial termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat, mereka masif melakukan dakwah melalui media sosial, YouTube, dan lain-lain,” ujarnya saat ditemui sesuai acara di Hotel Discovery Ancol, Jakarta.
Baca juga: Elnusa Petrofin Raih Penghargaan Mitra Bhakti Husada 2021
“Sehingga konten-konten keagamaan yang selama ini berdasarkan hasil riset oleh Setara diindikasikan didominasi oleh konten keagamaan yang radikal ada 67 koma sekian persen, ini sedikit banyak bisa terimbangi oleh konten-konten keagamaan yang moderat,” imbuhnya.
Dia pun yakin di tahun 2021 ini indeks potensi radikalisme akan mengalami penurunan, dengan estimasi di angka 7-8%.
Dalam laporannya, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Moch Chairil Anwar menyebut situasi pandemi covid-19 tidak mengurangi animo para peserta lomba tahun ini yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Rinciannya, pada lomba guru pelopor moderasi beragama terkumpul 3.509 karya, lomba microblog dan infografis 3.654 karya, lomba video kreatif 1.073 karya, dan pengumpulan karya tulis bunga rampai terkumpul 198 karya.
Pada tahun 2021 ini juga FKPT Jawa Timur mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Indonesia karena banyaknya peserta yang mengikuti lomba guru pelopor moderasi beragama yakni sebanyak 3.070 karya.
“Ini menunjukkan bahwa baik guru maupun murid sangat bersemangat dalam menghasilkan karya yang positif, kegiatan lomba ini sangat baik dalam merangkul seluruh lapisan masyarakat dalam mengemas pesan damai. Lomba ini wajib dipertahankan dengan harapan agar kulitasnya semakin meningkat,” ujarnya.
Penjurian telah dilaksanakan pada 15-18 November 2021 di Jakarta, dengan dewan juri yang berasal dari kalangan Akademisi, Parktisi Media atau Aktor. Di antaranya Swastika Nohara (script writer), Ratrikala Bhre Aditya (sutradara) Sholehuddin (dosen), Mahnan Marbawi (ketua AGPAI), Yosep Adi Prasetyo (praktisi media), Annisa Putri Ayudya (Aktor) Devie Rachmawati (Akademisi UI), Mila Viendyasari (aktivis) dan masih banyak lainnya.
Sementara untuk hadiah masing-masing lomba mendapatkan hadiah total puluhan juta rupiah. (S-2)