KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melaksanakan pelbagai kegiatan di bawah payung besar Program Literasi Digital Nasional di Palu, Sulawesi Tengah, sejak 23 hingga 24 November 2021. Program itu bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang makin cakap digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, saat ini terdapat sekitar 200 juta warga Indonesia yang menjadi pengguna internet dan beraktivitas di ruang digital.
Digitalisasi, menurutnya, memberikan dampak yang positif bagi masyarakat namun tidak sedikit informasi yang juga harus disaring karena bisa berdampak kepada terjadinya “Tsunami Digital”.
“Layaknya pisau bermata dua, punya sisi negatif dan positif. Seiring kemudahan yang ditawarkan, juga terdapat sisi gelap internet, seperti penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, konten radikalisme dan terorisme,” ungkap Johnny saat memberikan sambutan secara virtual dalam puncak acara Netizen Fair 2021 di Palu, Rabu (24/11).
Karena itulah, lanjutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai, literasi digital menjadi kemampuan strategis dan sudah menjadi sebuah keharusan dalam menciptakan ruang digital yang bersih, aman,dan nyaman, serta untuk menciptakan masyarakat yang berdaya secara digital.
Sepanjang 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menjalankan Program Nasional Literasi Digital sebagai salah satu upaya untuk mempercepat terwujudnya transformasi digital.
“Pada tahun ini, Program Literasi Digital Nasional menargetkan untuk dapat menjangkau 12,5 juta masyarakat Indonesia di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi,” ujar Johnny.
Dalam pelabagai kegiatan literasi digital tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dan bekerjasama dengan mitra/jejaring GNLD Siberkreasi secara masif dan meluas di 34 Provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Baca juga : YouTube Rayakan Komunitas Kreator Indonesia Lewat Ragam Program
“Adapun tujuan dari dilaksanakannya program literasi digital adalah untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital serta mengembangkan dan meningkatkan keterampilan masyarakat Indonesia di dunia digital,” ungkap Johnny.
Pelaksanaan LDNF 2021 di pelbagai kota besar seperti Padang, Pekanbaru, Pontianak, Bandung, Palu, dan Papua itu mendapatkan atensi yang cukup positif dari masyarakat. Tidak kurang dari 500 peserta hadir dalam pelaksanaan hari pertama dari dua hari pelaksanaan (23-24 November 2021) LDNF 2021di setiap kota.
“Tidak sebatas itu citra positif juga dirasakan oleh perwakilan pemangku wilayah, pemegang kebijakan, serta para praktisi industri digital yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,” tandasnya.
Dewan Pengarah Siberkreasi dan Praktisi Digital Ndoro Kakung yang turut hadir sebagai pembicara di acara yang sama mengungkapkan, bahwa pengguna media sosial di Indonesia telah lebih dari 200 juta. Rata-rata setiap orang memiliki sepuluh akun di media sosial berbeda.
“Mereka pengguna media sosial telah menghabiskan waktunya 8,5 jam untuk berselancar di dunia maya setiap hari,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubbid Pengembangan Aplikasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Sulteng, Muhammad Affan yang hadir di Jodjokodi Convention Center Palu menambahkan, dampak kegiatan LDNF 2021 bisa menjadi jembatan dalam pemenuhan kebutuhan fasilitas literasi digital di masyarakat.
“Salah satu upaya yang dilakukan Diskominfo Sulteng akan mengupayakan pembangunan jaringan internet di 100 titik blank spot lain di Bumi Tadulako,” pungkasnya. (OL-7)