• April 28, 2024 1:45 am

Polisi Akan Usut Asal Usul Senpi Ilegal yang Tewaskan Bripda Ignatius

Dirreskrimum Polda Jabar mengatakan konfrontasi bakal dilakukan di antara dua tersangka untuk mencari tahu lebih lanjut soal senpi ilegal.

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)

Jakarta, CNN Indonesia

Kepolisian bakal mengonfrontasi dua tersangka dalam kasus tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, yakni Bripda IMS dan Bripka IG.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan mengatakan pemeriksaan konfrontasi itu dilakukan untuk mendalami asal usul senjata api ilegal yang menewaskan Bripda Ignatius di Rusun Polri tersebut.

“Saat ini kita masih melakukan pendalaman, nanti kita akan lakukan konfrontir kepada dua orang ini tentang asal usul senjata,” ujarnya dalam konferensi pers bersama di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (28/7) petang.

Pasalnya dari hasil penyidikan sementara baru diketahui senjata api ilegal tersebut merupakan milik Bripka IG. Kendati demikian, belum diketahui alasan Bripka IG memiliki senjata api rakitan ilegal itu.

Selain itu, Surawan mengatakan pemeriksaan kedua tersangka juga dimaksudkan untuk mengetahui proses serah terima senjata dari Bripka IG kepada Bripda IMS.

“Jadi dari penyidikan yang kita lakukan senjata ini dipegang oleh IMS namun pengakuannya milik IG,” ungkapnya.

Diketahui Bripda Ignatius tewas tertembak di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor Jawa Barat, pada Minggu (23/7) pukul 01.40 WIB. Dua pelaku penembakan yakni Bripda IMS dan Bripka IG pun telah ditangkap dan ditahan.

Keduanya diproses etik oleh Divpropam Polri karena mereka merupakan anggota Densus 88 Antiteror Polri yang berada di bawah Mabes Polri. Sementara proses pidana diusut Polres Bogor.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar membantah sempat ada pertengkaran sebelum Ignatius tertembak. Ia memastikan Bripda Ignatius tewas tertembak akibat kelalaian yang dilakukan rekan seniornya yakni Bripda IMS dan Bripka IG saat hendak mengeluarkan senjata api dari dalam tas.

“Tidak benar ada penembakan. Tidak ada (pertengkaran). Peristiwanya adalah kelalaian pada saat mengeluarkan senjata dari tas sehingga senjata meletus dan mengenai anggota lain di depannya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (27/7).

Di sisi lain, pihak keluarga Ignatius pertama kali mendapat informasi bahwa anaknya meninggal dunia karena sakit keras. Barulah saat itu di Jakarta, pihak keluarga mengetahui bahwa anaknya meninggal karena tertembak.

“Ditelepon oleh Mabes, pihak Mabes (mengatakan) bahwa anaknya itu sakit keras,” kata Kuasa hukum keluarga Ignatius, Jelani Christo saat dihubungi, Kamis (27/7).

“Dan pada waktu diautopsi beliau lihat sendiri memang tidak ada luka lebam, tetapi ada bekas seperti tembakan terjadi lehernya,” lanjutnya.

(tfq/kid)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini telah dimuat di www.cnnindonesia.com dengan Judul “Polisi Akan Usut Asal Usul Senpi Ilegal yang Tewaskan Bripda Ignatius” pada 2023-07-29 05:10:00

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *