• May 3, 2024 12:51 am

Pemerintah Bayangan Myanmar Desak Barat Bantu Senjata untuk Lawan Junta

PEMERINTAH bayangan Myanmar telah meminta bantuan internasional untuk mempersenjatai pasukan perlawanannya melawan militer yang berkuasa. Mereka meminta dukungan serupa dengan yang diberikan kepada Ukraina yang memerangi pasukan Rusia.

Dikatakan Menteri Pertahanan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) Yee Mon, orang-orang Ukraina dan milisi pro-demokrasi Myanmar sama-sama berjuang untuk kebebasan dan memberikan hidup mereka. Akan tetapi, sambungnya, untuk menghadapi tentara Myanmar yang dipersenjatai dengan baik, itu membutuhkan lebih dari sekadar solidaritas internasional.

“Sikap masyarakat internasional untuk Myanmar adalah dukungan moral bagi kami dan kami berterima kasih untuk itu. Kami akan jauh lebih menghargai jika kami mendapatkan dukungan fisik seperti senjata dan dana,” katanya dalam pernyataan seperti dikutip dari Straits Times, Rabu (18/5).

“Dengan dukungan itu, kita akan dapat mengakhiri revolusi lebih cepat, meminimalkan hilangnya orang dan harta benda mereka,” tambahnya.

Sekutu Barat telah mempersenjatai para pejuang di Ukraina untuk melawan invasi Rusia, yang disebut Moskow sebagai “operasi khusus”.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta awal tahun lalu. PBB mengatakan lebih dari 560.000 orang telah mengungsi akibat pertempuran.

NUG, aliansi kelompok anti-junta, mendeklarasikan “perang defensif rakyat” di pedesaan tahun lalu untuk menahan upaya militer untuk mengkonsolidasikan kekuasaan setelah tindakan kerasnya yang mematikan selama berbulan-bulan terhadap protes pro-demokrasi. Junta pun telah menyatakan NUG sebagai “teroris”.

Baca Juga: Tentara Myanmar Gempur Kelompok Pemberontak dengan …

Milisi kebanyakan bersenjata ringan, menggunakan senapan yang belum sempurna dan bahan peledak buatan sendiri untuk melawan militer yang diperlengkapi dengan baik, yang telah dituduh oleh PBB menggunakan senjata berat dan serangan udara terhadap penduduk sipil.

Namun, seorang juru bicara junta tidak menanggapi panggilan telepon untuk dimintai tanggapan terkait hal tersebut.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan dalam email bahwa Amerika Serikat terus menekan junta untuk mengakhiri kekerasan dan bekerja dengan mitra untuk memulihkan jalan negara tersebut menuju demokrasi, tetapi tidak memberikan senjata atau bentuk dukungan militer apa pun kepada kelompok, individu atau organisasi.

Pernyataan Yee Mon itu datang beberapa hari setelah menteri luar negeri NUG, Zin Mar Aung, mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah di Amerika Serikat, di sela-sela KTT internasional. (OL-13)

Baca Juga: Junta Myanmar Lebih Menghormati Tahanan Kriminal


Sumber: Media Indonesia | Pemerintah Bayangan Myanmar Desak Barat Bantu Senjata untuk Lawan Junta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *