WARGA Palestina bentrok dengan polisi Israel di luar Kota Tua, Jerusalem timur yang dicaplok, pada Minggu (3/4) malam. Kejadian ini menyebabkan belasan orang terluka dan 10 orang ditangkap, kata polisi dan sumber medis.
Seorang fotografer AFP mengatakan benda-benda dilemparkan ke arah petugas yang menanggapi dengan gas air mata dan granat kejut di depan Gerbang Damaskus. Ketika itu orang-orang Palestina berkumpul di sana setelah salat malam (tarawih) di malam kedua bulan suci Ramadan.
Polisi Israel mengatakan mereka menangkap 10 orang karena perusuh dan menyerang petugas. Seorang polisi terluka oleh botol yang dilemparkan ke wajahnya. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 11 orang terluka dalam bentrokan tersebut.
Pada Minggu sore, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengunjungi situs itu dan bertemu dengan pasukan polisi yang mengamankannya. “Ini periode yang menegangkan, tetapi kami memiliki pasukan polisi yang dapat kami percaya untuk membawa kami melewatinya. Saya bangga dengan petugas kami,” katanya dalam sambutan yang disampaikan oleh kantornya.
Minggu pagi, Perdana Menteri Naftali Bennett bertemu dengan kepala dinas keamanan internal Shin Bet dan komandan militer Tepi Barat menyusul operasi Israel di dekat Jenin, Sabtu, saat tiga gerilyawan Palestina tewas dalam baku tembak oleh pasukan khusus Israel. Sebanyak 11 orang tewas dalam serangan di Israel sejak 22 Maret, termasuk beberapa yang dilakukan oleh penyerang yang terkait atau terinspirasi oleh kelompok ISIS.
Baca juga: Warga Palestina Dihukum Seumur Hidup karena Bunuh Orang Prancis-Israel
Selama periode yang sama, delapan warga Palestina tewas, menurut penghitungan AFP, termasuk dua penyerang dalam serangan anti-Israel dan enam orang yang dikatakan Israel telah melakukan serangan atau akan melakukannya. Tahun lalu selama Ramadhan, bentrokan yang berkobar antara pasukan Israel dan warga Palestina yang mengunjungi kompleks masjid Al-Aqsa di Jerusalem timur menyebabkan konflik yang menghancurkan selama 11 hari antara Israel dan penguasa Islam di Jalur Gaza, Hamas. (AFP/OL-14)