JAKARTA, RADICALISM STUDIES – Nama Freddy Budiman tiba-tiba dikaitkan dengan ISIS. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Saud Usman Nasution mengatakan pihaknya telah menerima informasi mengenai bergabungnya gembong narkoba Freddy Budiman dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Kami sedang mendalami informasi (Freddy dibaiat masuk ISIS),” kata Saud kepada lansir CNN.
Sementara itu, kepolisian mengatakan akan memeriksa Freddy Budiman terkait dugaan keterlibatannya dengan ISIS. Saat ini polisi sedang melakukan proses penyelidikan.
“Mungkin juga diperiksa. Yang ditangkap di Tangerang terlibat kasus pembunuhan saja. Begitu disatukan dengan mereka (terpidana teroris) jadi grup radikal,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (22/1).
Menurut Anton, ada kemungkinan bahwa aliran dana narkoba yang dipegang Freddy ikut disumbangkan untuk mendukung kegiatan ISIS.
“Itu bisa saja, karena mereka menghalalkan segala cara. Semua masih dalam penyelidikan,” kata Anton.
Freddy juga disebut-sebut dekat dengan terpidana terorisme Aman Abdurrahman. Cerita itu semua bermula dari Nusakambangan. Freddy, terpidana mati kasus narkoba ini memang dipindahkan ke Nusakambangan setelah tersangkut kasus di LP Cipinang pada 2013 lalu.
Tapi rumor soal hubungan Freddy dengan Aman dan kemudian berikrar masuk ISIS itu ditepis pihak Lapas. Freddy sama sekali tak bersentuhan dengan Aman.
“Berdasarkan pengamatan kami, Freddy belum pernah satu blok, bahkan belum pernah satu Lapas dengan Aman Abdurrahman. Aman ini di Kembang Kuning dan Freddy di Batu, itu jaraknya 5-6 Km,” jelas Kepala Humas Ditjen PAS Akbar Hadi di Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Aman disebut-sebut sebagai pemimpin tertinggi ISIS di Indonesia. Dia seorang ideolog, yang di Nusakambangan bahkan memiliki kelompok sendiri.
Menurut Akbar, pihaknya pernah menanyakan ke Freddy soal hubungan dia dengan Aman. “Freddy mengaku tidak kenal Aman,” tuturnya.
Akbar juga menambahkan, sosok Freddy akhir-akhir ini memang lebih dekat dengan agama. Freddy mengisi hari dengan salat dan mengaji. Freddy kini menghuni Lapas Gunung Sindur. Masih menurut Akbar, pemindahan ini tak ada kaitan dengan kontak Freddy dengan napi terorisme di Nusakambangan. LP Gunung Sindur memiliki keamanan yang cukup. Di Lapas ini juga bisa terawasi.
Sementara menurut Kalapas Gunung Sindur Gumilar, Freddy banyak menghabiskan hari di sel. Olahraga, kemudian salat dan mengaji.
“Penampilannya sudah berubah. Saya tanya soal PK juga dia kelihatannya sudah pasrah dengan hukuman mati,” tutup Gumilar. Sejak Desember 2015 Freddy di LP Gunung Sindur. (CNN/DETIK)