Munarman Diam di Acara Baiat ISIS, Ahli Nilai Tanda Dukungan

Ahli Jaringan Terorisme berinisial S menilai kehadiran terdakwa kasus terorisme Munarman dalam sejumlah kegiatan terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merupakan bentuk dukungan terhadap organisasi teroris itu.

Hal itu disampaikannya saat menjadi saksi dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (9/2). Awalnya, JPU bertanya pendapat S soal kehadiran Munarman di sejumlah kegiatan itu.

“Apakah perbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwa, baik atas nama pribadi maupun atas nama FPI, yang telah menghadiri acara tabligh akbar di UIN Ciputat, dan kegiatan tanggal 24 dan 25 Januari di Makassar, yang dirangkai dengan baiat terhadap ISIS yang sebelumnya ada maklumat dari FPI tentang dukungan terhadap ISIS, yang ditanda oleh pengurus pusat, yang salah satunya Habib Rizieq,” tanya JPU.

“Dan didapatkan fakta bahwa saudara Munarman memiliki kedekatan dengan Abu Bakar Baasyir, Fauzan Anshory dapat dikategorikan bahwa terdakwa merupakan anggota, atau pendukung, atau memiliki hubungan dengan organisasi ISIS?” tanya JPU.

S pun mengatakan tindakan Munarman hadir dalam aktivitas tersebut berarti merupakan aktivitas mendukung kelompok ISIS.

“Bahwa kehadiran Munarman di Makassar tersebut merupakan bagian dari aktivitas mendukung kelompok teroris ISIS, karena di sana ada baiat, dan beliau ada di situ diam saja,” ucap S.

Menurutnya, jika tidak sepakat dengan baiat itu, Munarman seharusnya keluar dari ruangan tersebut.

“Tentunya beliau akan keluar dari ruangan atau pergi atau memang mungkin kita semua tahu ya ISIS sudah katakanlah organisasi terorisme. Kalau beliau tidak ada kaitannya dengan itu ya melaporkan,” katanya.

S juga menjelaskan soal baiat. Menurutnya, baiat adalah janji setia. Seseorang yang telah berbaiat, kata dia, akan patuh dan taat kepada pemimpin.

“Secara kontekstual, baiat adalah komitmen seseorang terhadap sebuah statement. Sebuah janji istimewa intinya, walaupun dia tidak hapal lafaz-nya, atau tidak mengucapkannya, tetapi berada di lokasi baiat, maka dia sudah termasuk ber-baiat,” kata S.

“Baiat tidak perlu diucapkan, tetapi hadir di dalam acara itu sudah termasuk baiat?” tanya JPU.

“Iya,” jawab S.

Sebelumnya, Munarman ditangkap Densus 88/Antiteror di kediamannya di Pamulang, Kota tangerang Selatan pada 27 April 2021 lalu karena diduga terlibat dalam tindak pidana terorisme.

Jaksa lantas mendakwa Munarman telah menggerakkan orang lain untuk melakukan ancaman kekerasan dan tindak pidana terorisme. Munarman disebut melakukan itu lebih dari sekali di tempat berbeda.

(yoa/arh)

[Gambas:Video CNN]