• October 9, 2024 10:08 am

Takut Terpapar Radikalisme, KSAD: Kegiatan Keagamaan Anggota Harus Diawasi

ByRedaksi PAKAR

Aug 19, 2016

KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman mengonfirmasi laporan Kementerian Pertahanan yang menyebut 3% anggota TNI telah terpapar radikalisme. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan hal tersebut memang betul terjadi.

Ia pun menginstruksikan kepada seluruh panglima komando utama (pangkotama) untuk memperhatikan secara jeli setiap tindak-tanduk kegiatan keagamaan atau peribadatan yang dilakukan seluruh prajurit.

“Saya meminta seluruh pangkotama waspada. Kalau ada anggota yang cara-cara beribadahnya sudah aneh, ngomongnya sudah aneh, sudah menghasut, jangan ambil risiko. Langsung lakukan pembinaan, beri pencerahan,” tegas Dudung dalam acara Coffee Morning di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Senin (8/2).

Kendati demikian, ia mengatakan, semenjak menjabat sebagai KSAD, belum menemukan atau melihat langsung ada prajuritnya yang terdeteksi penganut paham radikal. “Jadi sekarang baru dalam pemantauan saja,” tutur mantan pangdam jaya itu.

Ia mengatakan paham radikalisme memang sudah tersebar ke seluruh kalangan masyarakat di banyak daerah. Bahkan, pelajar pun sudah banyak yang terkena doktrin ajaran yang salah tersebut.

“Sebanyak 23% itu penganut radikalisme itu mahasiswa. Ada beberapa persen yang sudah tidak mengakui Pancasila. Dari hasil analisa intelijen di lapangan, itu terjadi di beberapa wilayah Indonesia,” tandasnya. 

Paparan radikalisme di kalangan TNI diungkapkan Ryamizard Ryacudu pada pertengahan 2019 ketika masih menjabat menteri pertahanan. Selain sekitar 3% anggota TNI terpengaruh radikalisme, Ryamizard menyebut sekitar 23% mahasiswa dan 23% pelajar SMA menyatakan setuju dengan negara Islam atau khilafah.  (P-2)


Sumber: Media Indonesia | Takut Terpapar Radikalisme, KSAD: Kegiatan Keagamaan Anggota Harus Diawasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *