Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman mewanti-wanti akan masuknya paham radikalisme dari Timur Tengah seiring dengan kemenangan Taliban di Afganistan.
Ia menegaskan bukan tidak mungkin ajaran-ajaran ekstremisme dari kelompok tersebut sudah masuk ke Tanah Air melalui kecanggihan media sosial di zaman yang serba modern ini.
“Dengan kemenangan Taliban, tidak tertutup kemungkinan pengaruh itu akan ada di sini. Oleh karena itu, dalam menyikapi media sosial, kita harus bijak. Jangan hanya karena melihat postingan yang ada ayatnya, kemudian langsung percaya,” tegas Dudung dalam acara Coffee Morning di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Senin (7/2).
Ia pun menenkankan kepada masyarakat untuk tidak sembarangan dalam mempelajari agama, terutama dari internet. Memperdalam ilmu agama, lanjut Dudung, harus didampingi oleh guru atau ustaz yang betul-betul menguasai. “Kalau mempelajari agama jangan terlalu mendalam tanpa ada ustaz atau guru. Jangan sampai fanantik berlebihan,” tutur mantan pangdam jaya itu.
Semua hal itu ia sampaikan karena ia tidak ingin situasi Indonesia yang damai dan tentram berubah menjadi tegang karena ada pihak-pihak yang sengaja melakukan kekacauan demi memperoleh keuntungan. Persis seperti yang terjadi di Afganistan, Suriah, Libia, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.
“Di saja itu porak poranda. Saya yakin tidak hanya karena faktor internal saja, pasti ada pengaruh dari luar ingin yang menginginkan sumber daya alam di negara-negara itu. Ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyulut konflik,” ucapnya. (OL-12)