SETENGAH dari pengemudi Program Pangan Dunia (WFP) yang ditangkap pekan lalu di utara Ethiopia yang dilanda konflik telah dibebaskan.
“Saya dapat mengatakan 10 anggota staf PBB yang kami katakan ditahan Jumat lalu masih ditahan,” kata Juru Bicara PBB Farhan Haq saat konferensi pers di markas besar PBB, New York, Senin (15/11).
Namun, sambungnya, ada sedikit kabar baik tentang pengemudi kontrak.
Baca juga: Israel Gunakan Kekerasan pada Pemukim Palestina di Tepi Barat
“Kami diberitahu bahwa 34 telah dibebaskan, 36 di antaranya masih ditahan,” katanya.
“Ini bukan staf PBB tetapi subkontraktor, tetapi kami masih sangat senang sekitar setengah dari mereka yang ditahan selama beberapa hari terakhir telah dilepaskan,” tambahnya.
Penangkapan itu terjadi setelah pemerintah Perdana Menteri Abiy Ahmed mengumumkan keadaan darurat pada awal November ketika pejuang pemberontak mengancam akan berbaris di ibu kota.
Menurut pengacara, ribuan orang Tigrayan telah ditahan secara sewenang-wenang sejak pengumuman tindakan tersebut, yang memungkinkan pihak berwenang menahan tanpa surat perintah siapa pun yang dicurigai mendukung “kelompok teroris”.
Perang antara pihak berwenang Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang didukung Tentara Pembebasan Oromo (OLA), dimulai pada 4 November 2020.
Perang tersebut telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi. Hal ini ditandai dengan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang berkonflik. (AFP/OL-1)