• April 27, 2024 2:21 pm

10 Tarian Sulawesi Tengah Gambarkan Keunikan yang Berbeda

10 Tarian Sulawesi Tengah, Gambarkan Keunikan yang Berbeda

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)

Tarian Sulawesi Tengah(nusantaratv)

Tarian Sulawesi Tengah menggambarkan keunikan khas yang tidak akan kamu temukan pada tarian dari provinsi lain di Nusantara. Keunikan tersebut dipengaruhi oleh adat budaya suku asli yang tinggal di Sulawesi bagian tengah tersebut. Sehingga tidak mengherankan bila jumlah tarian khasnya lumayan banyak.

Dahulu, beberapa tarian khas tersebut digunakan sebagai bagian dari ritual keagamaan, dan ada pula yang hanya dijadikan sebagai hiburan ketika festival maupun kehidupan sehari-hari. Namun kini tarian tradisional tersebut hanya dipentaskan untuk hiburan saja.

Penasaran dengan Sulawesi Tengah memiliki tarian tradisional apa saja? Kami sudah merangkum di bawah ini beberapa tarian pilihan yang menarik untuk diketahui.

Baca juga : 5 Senjata Tradisional Lampung Populer yang Wajib Kamu Ketahui

Tarian Sulawesi Tengah

Beberapa dari tarian berikut telah dikenal masyarakat luas sebagai ikon Sulawesi Tengah, atau mungkin baru kamu ketahui hari ini untuk menambah wawasan kearifan budaya lokal Nusantara. Simak sampai akhir ya.

1. Tari Pamonte

Tarian pertama berkaitan dengan mata pencaharian suku Kaili yang mendominasi wilayah Sulawesi Tengah, yaitu bertani. Tarian ini menceritakan tentang penyambutan masa panen dengan gembira dan suka cita yang dinamakan Tari Pamonte.

Baca juga : Ganjar Apresiasi Raja-Sultan se-Nusantara Deklarasikan Komitmen Kebangsaan

Sesuai dengan artinya, tarian menggambarkan kebiasaan gadis-gadis dari masyarakat Kaili saat musim panen tiba, yakni menuai padi. 

Layaknya petani, penari mengenakan busana dan menarikan gerakan khas petani mengikuti alunan musik pengiring. Uniknya, jumlah penarinya selalu ganjil antara 9, 13, 17, 21, dan seterusnya.

2. Tari Raigo

Baca juga : Di FABN II Ganjar Satukan Raja se-Nusantara di Borobudur

Tidak seperti tarian tradisional pada umumnya, tari raigo tidak diiringi alat musik. Melainkan hanya vokal yang berisi syair-syair. Tak heran jika tari raigo disebut paduan suara tertua di dunia. Para penari yang mengenakan busana khas membuatnya semakin unik dan memukau pertunjukan tarian.

Tarian dilakukan dengan formasi melingkar sambil menyanyikan syair panjang dalam bahasa Uma. Sampai sekarang, kesenian ini masih terus dilestarikan. Tidak hanya melestarikan budaya tari, tetapi sekaligus bahasa yang telah terlupakan di kehidupan sehari-hari masyarakat suku Kulawi.

3. Tari Mo Ende

Baca juga : 7 Pakaian Adat Aceh Beserta Ciri Khasnya

Yang satu ini lahir dari acara ritual keagamaan, khusus mengisahkan tentang kehidupan remaja yang penuh gairah dan potensi dalam menjalani kehidupan. Tarian diiringi oleh syair lagu yang indah dengan gerakan yang mudah dan musik sederhana, tidak mengherankan apabila Mo Ende cepat menempati hati masyarakat.

Satu hal lagi yang perlu kamu tahu, syair lagu tarian ini merupakan pantun dari para penari yang jumlahnya mencapai 8-12 orang. Pakaian dari masing-masing penari juga termasuk sopan sehingga tiada kritikan terhadap kesenian ini sampai sekarang, dan terus dilestarikan. 

4. Tari Dero

Baca juga : Mengenal Tradisi Baayun Maulid, Salah Satu Warisan Budaya tak Benda Kalsel

Nama dero sangat terkenal sebagai kesenian khas daerah Sulawesi. Apalagi beberapa waktu lalu tari dero sempat viral karena lagunya yang dimodifikasi dengan musik DJ (Disk Joykey). Dibarengi lampu sorot yang berkelap-kelip, tari tradisional ini berhasil bertransformasi menjadi tarian kreasi yang modern.

Terlebih, dalam pementasannya tidak ada ketentuan kostum, khususnya jika hanya sebagai hiburan masyarakat. Sementara untuk acara-acara resmi, seperti kawinan, syukuran, atau sambutan, para penari harus mengenakan kostum khas suku Pamona. 

5. Tari Luminda

Baca juga : Cara Melestarikan Budaya Bangsa Indonesia

Beranjak ke tari tradisional selanjutnya yang merupakan tarian untuk hiburan di keluarga istana pada zaman dahulu. Tarian menampilkan gerakan yang halus dan perlahan-lahan, sesuai namanya yakni Luminda dari bahasa Bungku. Ada yang mengatakan, gerakannya seperti penari pencak silat yang sedang mengeluarkan jurus-jurus tertentu.

Keunikan lain yang bisa kamu saksikan saat pementasan tari luminda yaitu gerakan penari perempuan. Di mana gerakan mereka hanya bertumpu pada jari tangan hingga bagian siku. 

6. Tari Uwe Kantumuan Mami

Baca juga : Lestarikan Budaya Melalui Parade Budaya Merah Putih 

Kesederhanaan gerakan, busana, maupun iringan tidak mengurangi keunikan tarian ini. Dari kesederhanaan ini, tersimpan nilai filosofis mendalam yang menggambarkan suku Saluan di wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. 

Tarian berkaitan dengan cara hidup orang Saluan, di mana mencari rotan merupakan sumber kehidupan mereka. Tak jarang, konflik terjadi ketika ada salah satu kelompok yang mencuri rotan di area mereka. 

Selain sumber kehidupan, mencari rotan juga sudah menjadi tradisi. Seorang laki-laki suku Saluan belum bisa dikatakan sebagai pria dewasa jika belum pernah mencari rotan di hutan.

Baca juga : Ini Macam-Macam Rumah Adat Papua

7. Tari Nokoroase

Tari Nokoroase merupakan salah satu tarian Sulawesi Tengah yang kerap dijadikan sebagai hiburan pertunjukan besar. Pernah pada tahun 2019, tarian ini ditampilkan dalam Parade Tari Nusantara untuk merayakan HUT TMII yang ke-37.

Ini merupakan tarian yang diadaptasi dari prosesi adat penguatan jiwa dan mental bagi anak perempuan saat memasuki usia remaja di Sulawesi Tengah.

Baca juga : Sejumlah Tradisi Unik di Nusantara dalam Menyambut Idul Fitri

8. Tari Kavali

Di tahun 2020, Parade TMII kembali melibatkan Sulawesi Tengah dengan menampilkan keunikan budayanya melalui tarian kavali. Kavali artinya adalah wajan atau tempat penggorengan. Nama tersebut diambil dari sebuah legenda yang menceritakan kejadian Parigi Moutong yang merupakan sebuah objek wisata. 

Dikisahkan pada zaman dahulu terdapat sepasang kekasih bernama kavali (seorang istri) dan kapara (seorang suami). Mereka hidup bahagia dan saling mencintai.

Baca juga : Nyadran Agung Sambut Kedatangan Bulan Suci Ramadan di Kulon Progo

Suatu ketika, sang istri ngidam ingin memakan hati seekor rusa, lalu kavali mencarinya ke hutan. Sayangnya, ketika hendak menerkam rusa, dia terjatuh ke jurang, terjebak dan tidak bisa kembali kepada istrinya bersama rusa buruannya itu.  

9. Tari Bungkuko

Satu lagi tari Sulawesi Tengah yang menarik untuk kamu tonton, yaitu tari bungkuko. Selain menawan, tarian ini menyimpan kisah yang unik tentang desa yang dikutuk menjadi batu. Berikut masyarakatnya karena telah menyimpang dari adat, dengan berpesta dan bermabuk-mabukkan hingga menyembah berhala. 

Baca juga : BNPT: Pelestarian Adat Budaya Efektif Cegah Terorisme

Cerita tersebut dipercaya pernah ada. Bahkan, kejadian aneh sering tak sengaja terlihat oleh penduduk setempat. Seperti manusia-manusia batu yang berjalan, hingga terdengar suara rintihan, jeritan dan nyanyian yang seolah-olah memohon pengampunan dan penyesalan.

10. Tari Mongator Ansar

Dikatakan bahwa tari mongator ansar merupakan harta masyarakat Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Banggai. Pasalnya, tarian ini menyimpan nilai begitu mendalam tentang tradisi pernikahan.

Baca juga : Jadi Ketua Umum Srita, Trisya Ingin Ajak Generasi Muda Ikut Lestarikan Adat dan Budaya

Tarian tercipta dari kisah pernikahan sepasang mempelai. Di mana pengantin pria yang menikah akan dibungkus tikar, diangkat, dan berkeliling rumah sang wanita sebagai simbol kesetiaan dan tanggung jawab. 

Ada lagi simbol lain, yang mana sang wanita akan menerima hantaran berupa daun kelapa sebagai doa kemakmuran. Akan tetapi, kesedihan kemudian ditampilkan oleh penari wanita karena harus berpisah dengan keluarga, saudara dan teman-temannya. Penggambaran ini ditampilkan dengan cara bersenandung dengan bahasa suku. 

Setelah itu, wanita tersebut akan dipakaikan ikat pinggang berwarna putih untuk membuktikan kesucian. Dilanjut dengan mempelai pria yang memberikan kain adat saat wanitanya berada di panggung. Rangkaian adat berakhir saat wanita memakai bedak dan memakai baju adat, pertanda siap dinikahkan agar hidup bahagia.
Kisah yang unik, bukan?

Itulah tadi daftar tarian Sulawesi Tengah yang masing-masing menyimpan makna maupun tarian yang unik dan menarik. Semoga dengan mengetahui ini membuat kamu semakin cinta Indonesia yang bisa diwujudkan dengan melestarikan budaya tradisionalnya.

Artikel ini telah dimuat di mediaindonesia.com dengan Judul “10 Tarian Sulawesi Tengah Gambarkan Keunikan yang Berbeda” pada 2024-03-03 13:41:28

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *