• April 27, 2024 3:34 pm

Himalo NTB mendorong pembinaan masjid untuk melawan radikalisme 

Himalo NTB mendorong pembinaan masjid untuk melawan radikalisme 

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)

Ini momentum supaya pemerintah lebih meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan masjid

Mataram (ANTARA) – Ketua Umum Himpunan Masyarakat Lombok (Himalo) Nusa Tenggara Barat, Karman menyerukan pembinaan masjid agar tidak dijadikan tempat persemaian ideologi radikal.

“Yang diperlukan itu pembinaan dan pemberdayaan, bukan kontrol,” kata Karman di Mataram, Minggu.

Pernyataan Ketua Himalo ini menyikapi usulan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel yang meminta pemerintah mengontrol semua tempat ibadah di Indonesia agar tempat ibadah tidak menjadi sarang radikalisme dalam rapat dengan Komisi III DPR, Senin (4/9).

Ia mengatakan usulan mengawasi masjid, karena terungkap-nya ada masjid yang ceramah-ceramahnya kerapkali berisi kritik kepada pemerintah, mestinya tidak digeneralisir.

“Tidak cukup dijadikan sampling bahwa masjid atau tempat ibadah menjadi media persemaian ideologi anti pemerintah. Itu kasuistik saja sifatnya,” tegas Karman.

Baca juga: Kepala BNPT: Masjid jadi benteng pertahanan dari radikalisme

Baca juga: BNPT: Masjid menjadi pusat pendidikan Islam rahmatan lil alamin

Karman mencontohkan banyak masjid-masjid yang mencerdaskan umat dan melakukan pemberdayaan umat.

“Masjid-masjid itu sudah mengambil sebagian besar tugas pemerintah. Yaitu mendidik umat,” ujar Karman.

“Ingat, masjid-masjid kita rata-rata swadaya. Dibangun dan dikelola menggunakan swadaya masyarakat,” sambungnya.

Untuk itu, ia menyarankan kepada BNPT bahwa yang dibutuhkan masjid bukan pengawasan melainkan pembinaan.

“Ini momentum supaya pemerintah lebih meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan masjid. Bantu umat membangun dan mengelola masjid. Dari urusan mengelola toilet, hingga mengelola kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan masjid sehingga tidak ada celah bagi paham-paham radikal dan paham-paham asing lainnya masuk ke tempat ibadah kita,” terangnya.

​​​​​​Kendati demikian, mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) periode 2013-2017 ini setuju radikalisme, dan isme-isme asing lainnya, yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa harus dilawan.

“Saya setuju radikalisme, dan isme-isme asing lainnya, yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa kita harus dilawan. Dan itu bisa dilakukan melalui masjid atau tempat ibadah,” katanya.

Baca juga: Nasaruddin Umar: Keberadaan BNPT turunkan kuantitas aksi terorisme

Baca juga: LDNU: kelompok moderat harus kembali kendalikan masjid

Baca juga: Kepala BNPT resmikan masjid pesantren asuhan eks teroris

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Artikel ini telah dimuat di www.antaranews.com dengan Judul “Himalo NTB mendorong pembinaan masjid untuk melawan radikalisme “ pada 2023-09-10 20:49:19

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *