• April 27, 2024 2:53 am

5th Webinar: Neo Fai dan Solusinya

Pada 2 Juli 2020 pukul 13.00-15.00 WIB, Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikalisasi | PAKAR dan Ruangobrol.id  menyelenggarakan Diskusi Online PAKAR Seri #5, dengan topik ‘Neo Fai dan Solusinya’.

Acara ini dipandu oleh Rizka Pramadita, PhD candidate di University of Agder, Norwegia yang saat ini tengah menulis thesis mengenai perempuan dan extremisme.

Enam narasumber yang sudah berpengalaman di bidangnya  mengisi acara ini, yaitu:

  1. Mohd Adhe Bhakti (Direktur Ekseskutif PAKAR).
  2. Taufik Andrie (Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian).
  3. Nasir Abbas (Konsultan Senior di Division for Applied Social Psychology Research/DASPR dan mantan pimpinan Jemaah Islamiyah).
  4. Dr. Irfan Idris, MA (Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme /BNPT).
  5. Siti Darojatul Aliah (biasa dipanggil Dete Aliah, Direktur Eksekutif Society against Radicalism and Violent Extremism (SeRVE) dan aktivis CVE perempuan senior).
  6. Dr. (Can) Sapto Priyanto, A.Mi, SH, M. Si (Dosen Praktisi Program Studi Kajian Terorisme SKSG UI dan Mahasiswa Doktoral Kriminologi UI).

Mohd Adhe Bhakti mendefinisikan neo fai sebagai bentuk perampokan yang halus, yang dilakukan oleh sebagian ikhwan terhadap pemerintah dan NGO. Adhe Bhakti juga memaparkan kasus-kasus neo yang terjadi pada periode 2010-2020 dan menawarkan solusi untuk mencegah munculnya kasus neo fai baru.

Taufik Andrie  membagikan temuannya terkait kasus-kasus neo fai yang terjadi berdasarkan pengalamannya mendampingi napiter dan mantan napiter selama periode 1999-2010. Selain karena mantan napiter kecewa kepada janji-janji kosong pemerintah dan NGO, sebab lain terjadinya neo fai menurut Taufik Andrie adalah masalah karakter/moral yang dimiliki oleh mantan napiter. Sebagian kecil dari mereka menggunakan bantuan ekonomi pemerintah dan NGO sebagai sumber penghasilan karena mereka melihat ini sebagai cara yang mudah untuk mendapatkan uang.

Nasir Abbas  memaparkan analisanya mengapa neo fai terus terjadi di kalangan napiter, mantan napiter dan deportan. Nasir Abbas juga menyampaikan riwayat fai di kalangan Jemaah Islamiyah, yang ternyata sudah dilakukan oleh jihadis sejak mereka berada di bawah naungan Negara Islam Indonesia. Nasir Abbas juga menawarkan solusi untuk mencegah terjadinya neo fai.

Prof Irfan Idris memaparkan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh BNPT untuk mencegah terjadinya neo fai ke depannya. Prof Irfan juga menyebutkan bahwa BNPT melakukan sinergi/kerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah lain guna membantu mantan napiter

Dete Aliah  memaparkan kasus-kasus neo fai di kalangan jihadis perempuan dan menawarkan solusi untuk mencegah munculnya kasus neo fai di kalangan jihadis perempuan.

Sapto Priyanto berpengalaman dalam menangani isu neo fai. Pernah bersama dengan almarhum Prof Sarlito, Mas Sapto merupakan salah satu pioneer dalam program pendampingan terhadap napiter, mantan napiter dan keluarga mereka. Pada diskusi kali ini, Mas Sapto mengusulkan agar istilah neo fai tidak digunakan karena istilah tersebut menyinggung perasaan mantan napiter. Berdasarkan kasus-kasus yang ditemuinya di lapangan, Mas Sapto  menjelaskan alasan terjadinya neo fai dan menawarkan solusi terhadap isu neo fai.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *