• May 2, 2024 4:09 am

Sopir Taksi Sempat Melawan Bripda HS Sebelum Tewas Dibunuh

Sopir taksi online Sony Rizal Taihitu sempat melawan sebelum meninggal di tangan anggota Densus 88 Bripda Haris Sitanggang (HS).

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)

Jakarta, CNN Indonesia

Sopir taksi online, Sony Rizal Taihitu sempat melawan sebelum nyawanya melayang di tangan anggota Densus 88 Bripda Haris Sitanggang (HS).

Sony menjadi target sasaran aksi pencurian setelah HS berkeliling Jakarta selama beberapa hari menggunakan bus Transjakarta.

HS akhirnya menemukan mobil korban yang saat itu sedang parkir di dekat Halte Semanggi pada Senin (23/1). HS lantas menghampiri mobil Toyota Avanza merah tersebut.

Awalnya, HS berbincang dengan korban dan meminta diantar ke Perumahan Bukit Cengkeh, Depok. Sempat ada perundingan tarif di antara keduanya, dan kemudian disepakati harga Rp90 ribu.

HS dan korban pun tiba di perumahan. Saat itu, HS sempat meminta korban berhenti dulu karena ingin meminjam uang ke temannya untuk membayar ongkos.

Setelahnya, tersangka keluar dari mobil dan berpura-pura meminjam uang. Beberapa saat kemudian, HS kembali ke dalam mobil.

“Dan (HS) enggak ada pak (uangnya), kalau ke ATM dulu boleh enggak, kemudian pengemudi (korban) mengatakan ‘ya udah, ayo’,” kata penyidik dalam rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2).

Di dalam mobil, HS sempat menghubungi kakaknya untuk meminta mentransfer sejumlah uang guna membayar ongkos taksi online. Namun, tidak ada respons dari sang kakak.

HS dan korban tiba di lokasi ATM. Di sana, HS berpura-pura mengambil uang. Setelahnya, HS ke dalam mobil dan kembali ke Perumahan Bukit Cengkeh.

Setiba di sana, HS meminta korban memutarbalikkan kendaraannya. Namun, korban menjawab dia akan menunggu HS keluar dari mobil dulu.

Setelahnya, HS mengambil sebilah pisau yang sudah ia beli dan siapkan. HS juga berkata pada korban jika dirinya sebenarnya tidak memiliki uang. Korban pun menanyakan maksud perkataan HS.

“Korban membalikkan badannya ke arah tersangka. Kemudian, tersangka menodongkan sebilah pisau yang tersangka bawa ke arah korban tersebut sembari mengatakan ‘saya anggota’,” ucap penyidik.

“Korban mengatakan ‘maksudmu apa anjing nodong-nodong’ sembari meraih wajah tersangka dan berusaha mendorong tangan tersangka,” sambung penyidik.

HS kemudian menusukkan pisau miliknya ke arah korban. Namun, HS mengaku tak mengetahui secara pasti ke bagian mana ia menusukkan pisau tersebut. HS hanya merasakan tusukan terakhir mengenai bagian kepala korban.

Usai menusuk korban, HS keluar dari mobil dengan maksud untuk mengambil alih kemudi. Namun gagal, sebab semua pintu mobil dalam keadaan terkunci.

HS kemudian berlari keluar area perumahan. Saat itu, HS baru teringat jika barang-barang miliknya masih berada di dalam mobil korban.

“Kemudian tersangka kembali lagi ke mobil dan mengetuk pintu mobil dan mengatakan ‘Pak buka Pak’, tetapi korban tidak membuka pintu mobil tersebut,” ucap penyidik.

Setelahnya, ada penghuni perumahan yang keluar dari rumahnya. Di saat yang sama, korban membunyikan klakson kendaraannya berkali-kali dan membuat HS panik.

“Tersangka berlari keluar dari area Perumahan Bukit Cengkeh hingga tiba di persimpangan Halte Mako Brimob,” ucap penyidik.

Sony Rizal Taihitu ditemukan tewas di sekitar Perumahan Bukit Cengkeh, Depok, Jawa Barat, Senin (23/1).

Berdasarkan temuan kartu tanda anggota (KTA) di lokasi, polisi berhasil menangkap pelaku yang merupakan anggota Densus 88 berinisial Bripda HS. Ia pun telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengungkapkan aksi pembunuhan itu dilakukan HS setelah keluar dari penempatan khusus (patsus). Sanksi ini diperoleh HS karena dinyatakan bersalah dalam sidang disiplin pada 5 Desember 2022 lalu.

Berdasarkan catatan Densus 88, HS diketahui pernah menipu temannya yang merupakan anggota Polri serta masyarakat. HS juga sempat meminjam sejumlah uang kepada teman-temannya hingga bermain judi online.

Sementara itu, dari hasil penyelidikan, motif HS nekat menghabisi nyawa sopir taksi online itu karena ingin menguasai harta korban. Terungkap pula, HS memiliki utang hingga Rp900 juta.

(dis/pmg)



[Gambas:Video CNN]


Artikel ini telah dimuat di www.cnnindonesia.com dengan Judul “Sopir Taksi Sempat Melawan Bripda HS Sebelum Tewas Dibunuh” pada 2023-02-16 15:38:35

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *