• April 25, 2024 4:26 pm

Perluas Pasar Pelaku Usaha Mebel Jepara Perkuat Digital Marketing

GEJOLAK ekonomi dan kenaikan harga di dalam negeri membuat pelaku usaha mulai mengatur strategi. Seperti yang dilakukan industri yang bergerak dibidang manufaktur asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang melakukan beragam inovasi agar dapat terus berkembang.

Pemilik Industri mebel Kartika Dwi Damayanti mengatakan, badai pandemi yang telah terjadi selama dua tahun lalu menjadi pembelajaran dan pengalaman berharga bagi industri mebel supaya bisa bertahan. Strategi penjualan melalui online menjadi cara jitu untuk dapat menyasar konsumen yang lebih luas. Sehingga cara itu pula yang akan dilakukan untuk menghadapi tantangan dunia usaha pada 2023 mendatang.

Industri mebel yang sudah berdiri sejak tahun 2005 tersebut, sejak Pandemi Covid-19 kini mulai memanfaatkan akun instagram furncraft.id dan website www.furncraft.id. Kartika Dwi Damayanti mengaku strategi tersebut menyasar konsumen kelas menengah ke atas yang mayoritas berasal dari wilayah ibukota Jakarta.

“Penjualan secara online ini lebih efektif pada kondisi ekonomi begini, karena setiap orang bisa melihat secara langsung produk yang diinginkannya,” kata wanita yang akrab disapa Tika,” Jumat (7/10/2022).

Terbukti, pada saat pandemi. Penjualan melalui online dapat membantu peningkatan jumlah transaksi. Tika mencontohkan, bila sebelum pandemi jumlah transaksi untuk pasar lokal dari  100 kali, selama pandemi turun menjadi 30 transaksi per bulannya. Namun kini dengan memanfaatkan pasar secara online instagram dan website secara bertahap mulai bangkit, kini setiap bulan menjadi 70 hingga 80 transaksi.

Tika menyebut, produk mebel yang saat ini masih diminati konsumen adalah sofa dan kursi yang menggunakan kulit asli. Harga produk yang dijual tersebut mulai jutaan hingga puluhan juta rupiah. Bila dibandingkan produk mebel dengan merek yang lainnya, harga yang ditawarkan Furncraft jauh lebih murah hingga tiga sampai empat kali lipat dengan kualitas yang sama.

“Misalnya kursi dari kulit asli yang kami jual Rp 10 juta per buah, harga merek lain yang dijual di Jakarta bisa sampai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Padahal kualitasnya sama,” ujar anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah.

Selain itu, pihaknya juga memberikan layanan aftersales yang baik kepada para konsumen dengan memberikan garansi untuk produk-produk yang dijualnya tersebut. Tak tanggung-tanggung, garansi produk yang diberikan Furncraft.id kepada konsumennya bisa mencapai lima tahun karena produk yang dijual berkualitas tinggi.

“Bahkan ada produk-produk yang kami berikan garansi sampai seumur hidup kepada konsumen. Kalau ada kerusakan atau lapisan terkelupas akan kami ganti,” jelasnya.

Furncraft berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik, karena menyasar konsumen segmen kelas menengah ke atas yang memilih produk berkualitas.

Kondisi gejolak ekonomi membuat Tika tidak menyasar ke pasar menengah ke bawah. Untuk itu furncraft berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik, karena menyasar konsumen segmen kelas menengah ke atas yang memilih produk berkualitas.

“Saya yakin pengusaha furnitur lain juga bisa mengambil langkah untuk menaikkan kualitas dan mulai memangsa pasar menengah ke atas. Supaya pasar menengah ke atas ini tidak hanya dinikmati oleh brand-brand furnitur dari luar negeri,” ungkapnya. (OL-13)

Baca Juga: BNPT Kukuhkan Puluhan Pemuda Papua Jadi Duta Damai Dunia Maya

 


Sumber: Media Indonesia | Perluas Pasar Pelaku Usaha Mebel Jepara Perkuat Digital Marketing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *