• March 29, 2024 6:40 pm

Turki Melunak, Swedia dan Finlandia Gabung NATO

TURKI menarik hak vetonya untuk menolak Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO. Itu terjadi pada Selasa (28/6) setelah empat jam pembicaraan, tepat sebelum pertemuan puncak NATO dimulai di Madrid, untuk menghindari kebuntuan memalukan pada pertemuan 30 pemimpin yang bertujuan untuk menunjukkan tekad melawan Rusia.

Pencabutan hak veto berarti bahwa Helsinki dan Stockholm dapat melanjutkan aplikasi mereka untuk bergabung dengan aliansi militer NATO. Kedua negara Nordik yang lama netral mencari perlindungan NATO.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan kepresidenan Turki mengonfirmasi kesepakatan itu dalam pernyataan terpisah, setelah pembicaraan antara kepala NATO, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson dan Presiden Finlandia Sauli Niinisto.

Syarat kesepakatan diungkap Stoltenberg yakni permintaan ekstradisi Turki dan mengubah undang-undang Swedia dan Finlandia untuk memperkuat pendekatan terhadap kelompok yang dianggap sebagai ancaman oleh Ankara. Stoltenberg juga mengatakan Swedia dan Finlandia akan mencabut pembatasan penjualan senjata ke Turki.

Turki telah menyuarakan keprihatinan serius bahwa Swedia telah menyembunyikan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang mengangkat senjata melawan negara Turki pada tahun 1984. Stockholm telah membantah tuduhan itu.

Pernyataan kepresidenan Turki pada Selasa mengatakan perjanjian empat arah berarti.

“Kerja sama penuh dengan Turki dalam perang melawan PKK dan afiliasinya,” ujar pernyataan tersebut.

Pun Swedia dan Finlandia disebut menunjukkan solidaritas dengan Turki dalam perang melawan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Baca juga: Erdogan Cabut Penolakan terhadap Finlandia dan Swedia Bergabung dengan NATO

Stoltenberg mengatakan 30 pemimpin NATO sekarang akan mengundang Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km (810 mil) dengan Rusia, dan Swedia untuk bergabung dengan NATO dan mereka akan menjadi undangan resmi.

Penyelesaian kebuntuan menandai kemenangan bagi diplomasi intens ketika sekutu NATO mencoba untuk menutup aksesi Nordik dalam waktu singkat sebagai cara untuk memperkuat tanggapan mereka terhadap Rusia. Khususnya di Laut Baltik, di mana keanggotaan Finlandia dan Swedia akan memberikan keunggulan militer aliansi tersebut.

Jonah Hull dari Al Jazeera mengatakan kepala NATO Stoltenberg menyatakan aliansi tersebut telah menyelesaikan kesepakatan.

“Hal ini memungkinkan NATO untuk mengedepankan front persatuan dalam menghadapi agresi Rusia, dan itu benar-benar inti dan inti dari tujuan KTT ini – bukan hanya front persatuan tetapi front yang diperluas dengan dua anggota baru,” kata Hull.

Sebelumnya, Turki keberatan dengan ingin bergabungnya Swedia dan Finladia lantaran keduanya dianggap memberi tawaran tempat berlindung pada pemeberontak Kurdi yang telah melakukan pemberontakan bersenjata selama beberapa dekade melawan negara Turki.

Ankara dapat mencegah Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO karena semua anggota blok militer harus setuju untuk menerima anggota baru. Sekutu NATO lainnya, termasuk Prancis dan Spanyol, secara tidak langsung mendesak Turki untuk menyerah pada bloknya terhadap dua anggota baru Nordik yang potensial. Berbicara pada KTT Kelompok Tujuh (G7) di Jerman, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyerukan pesan persatuan dan kekuatan dari NATO di Madrid.

Pada Senin, Erdoganingin melihat hasil pembicaraan persiapan yang diadakan di Brussel sebelum memutuskan apakah Swedia dan Finlandia telah berbuat cukup untuk mencabut keberatannya atas keanggotaan mereka di NATO.

“Kami akan melihat titik apa yang telah mereka (Finlandia dan Swedia) capai,” katanya pada Senin sebelum terbang ke Madrid untuk menghadiri pertemuan puncak.

“Kami tidak ingin kata-kata kosong. Kami menginginkan hasil”.

Kepentingan Aliansi

Selain tawaran keanggotaan Finlandia dan Swedia dalam aliansi militer beranggotakan 30 orang, KTT NATO tiga hari di Madrid juga akan membahas perang Ukraina-Rusia dan konsep strategis baru NATO. Erdogan diperkirakan akan bertemu Biden pada hari Rabu di sela-sela pertemuan yang difokuskan untuk menanggapi invasi Kremlin terhadap tetangganya yang pro-Barat.

Kedua pemimpin memiliki hubungan yang dingin sejak pemilihan Biden karena kekhawatiran AS tentang hak asasi manusia di bawah Erdogan. Biden dan Erdogan terakhir bertemu sebentar pada Oktober di sela-sela KTT Kelompok 20 (G20) di Roma.(Aljazeera/OL-5)


Sumber: Media Indonesia | Turki Melunak, Swedia dan Finlandia Gabung NATO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *