• April 25, 2024 8:07 pm

Israel Pertimbangkan Cap Terorisme untuk Dua Kelompok Ekstremis Yahudi

ISRAEL harus mempertimbangkan untuk memasukkan dua kelompok ekstremis sayap kanan ke daftar terorisme. Kedua kelompok dituduh melakukan kekerasan terhadap warga Palestina dan menyerukan kematian orang-orang Arab.

“Saya yakin inilah saatnya untuk memeriksa kelompok-kelompok seperti La Familia dan Lehava sebagai kelompok teror. Saya tahu masalah ini sedang disampaikan kepada pasukan keamanan,” kata Menteri Pertahanan Benny Gantz, Senin (30/5), selama pertemuan faksinya, Partai Biru dan Putih.

Ribuan orang Israel yang mengibarkan bendera pada Minggu (29/5) berbaris melalui Kota Tua Jerusalem selama prosesi nasionalis yang menandai penaklukan Israel atas Jerusalem timur pada 1967. Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan, “Matilah orang Arab,” saat sejumlah warga Palestina melemparkan proyektil dari atap.

Perdana Menteri Naftali Bennett memerintahkan polisi untuk menunjukkan toleransi nol terhadap ekstremis Yahudi yang berencana untuk menghasut ketegangan dengan menunjuk La Familia. Menteri Luar Negeri Yair Lapid menggambarkan Lehava dan La Familia sebagai aib yang tidak layak memegang bendera Israel.

La Familia ialah sekelompok penggemar klub sepak bola Jerusalem, Beitar. Mereka terkenal karena rasisme dan kekerasan anti-Arab mereka.

Baca juga: Perdagangan Bebas Israel-UEA Diteken, Pertama dalam Dunia Arab

Lehava ialah kelompok sayap kanan ekstremis yang berjuang melawan persaudaraan antara orang Yahudi dan non-Yahudi yang dapat mengarah pada perkawinan campur. Itu berafiliasi dengan ajaran mendiang Rabi Meir Kahana, kelompok Kachnya dilarang di Israel.

Bukan pertama kali 

Untuk menetapkan organisasi sebagai kelompok teroris, salah satu organisasi keamanan Israel–badan keamanan internal Shin Bet, polisi, tentara, atau Mossad–harus mengeluarkan permintaan ke kementerian pertahanan dan menerima persetujuan dari jaksa agung. Setelah persetujuan menteri pertahanan, kelompok itu akan menerima penunjukan sementara tiga bulan. Selama itu, mereka dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut kepada kementerian serta panel peradilan khusus.

Jika tidak ada banding yang membatalkan keputusan tersebut, kelompok tersebut akan secara resmi dinyatakan sebagai organisasi teroris. Pejabat Israel dari waktu ke waktu sebelumnya mengangkat isu penunjukan La Familia dan Lehava sebagai kelompok teroris, tetapi tidak pernah melalui proses tersebut.

La Familia menepis gelombang kecaman dan perhatian terbaru sebagai upaya untuk menggalang dukungan politik. “Berkali-kali kelompok politik atau anggota Knesset mencoba menunggangi organisasi untuk mencoba mendapatkan suara dan menjatuhkan kelompok itu dengan insiden yang tidak pernah terjadi,” tulis mereka di halaman Facebook resmi mereka.

“La Familia ialah organisasi sepak bola saja. Sebagai warga sipil biasa kami memiliki hak untuk berbaris di Jerusalem,” kata mereka.

Baca juga: Pemerintah Israel Kecam Ekstremis Yahudi yang Lakukan Pawai

Ketua Lehava Benzi Gopstein mengecam Gantz yang menjamu Presiden Palestina Mahmud Abbas di rumahnya akhir tahun lalu, “Tetapi tidak melakukan apa pun terhadap orang-orang Arab yang menghasut hari demi hari di Temple Mount,” situs paling suci dalam Yudaisme yang juga situs tersuci ketiga Islam, kompleks masjid Al-Aqsa di Jerusalem timur. “Kami telah melalui,” kesulitan, kata Gopstein di saluran Telegramnya, dan, “Kami juga akan melewati Gantz.” (AFP/OL-14)


Sumber: Media Indonesia | Israel Pertimbangkan Cap Terorisme untuk Dua Kelompok Ekstremis Yahudi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *