EKS anggota Laskar FPI Makassar, AM, menuturkan pihaknya sengaja menggelar acara baiat ke ISIS (Islamic State) dan Abu Bakar Al Baghdadi dengan berkedok seminar yang digelar FPI Kota Makassar pada 25 Januari 2015.
Hal itu lantaran isi ceramah mantan Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang berbicara soal ISIS.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 80 ribu Tempat Tidur RS Antisipasi Puncak Omikron
AM menyampaikan kabar itu dalam agenda persidangan dugaan kasus terorisme eks Sekretaris Umum FPI Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (24/1/2022).
Saat ditanya hakim, AM mengamini adanya pembaiatan ISIS berkedok Seminar FPI di Makassar.
Saksi mengatakan pembaiatan ISIS dipimpin oleh tokoh ISIS Makassar, Basri.
“Ada penceramah 3 orang, kemudian ada baiat?,” ucap hakim.
“Iya, Yang Mulia,” jawab saksi.
Kemudian, Hakim bertanya, siapa yang melakukan baiat tersebut. Tanpa pikir lama, AM menyebut baiat dilakukan oleh Almarhum Ustaz Basri.
AM juga menjelaskan sebelum digelarnya pembaiatan, pihak FPI Makassar sempat hadir dalam acara Milad FPI pada 17 Agustus 2014 silam.
Dalam acara tersebut, AM mengaku bahwa Rizieq berbicara soal ISIS.
“Jadi begini Yang Mulia, sebelum kami adakan seminar tersebut, Miladnya ke-17 FPI pada Agustus 2014, kami hadir. Di situ di isi ceramah oleh Imam Besar kami Habib Rizieq, waktu itu tentang tentang ISIS,” ujar AM.
Rizieq saat ceramah mengatakan ISIS lahir karena kezaliman pemerintah.
“Jadi intinya kalau memang pemerintah zalim kepada FPI, kita hitamkan, kita hitamkan,” jelas AM mengutip ceramah Rizieq.
Tak hanya itu, AM mengaku FPI sempat mengeluarkan maklumat organisasi.
Adapun salah satu poin maklumat itu, yakni FPI dipastikan mendukung seruan dan nasehat pimpinan Al-Qaeda dan pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi di Irak serta melanjutkan jihad di Suriah, Irak, Palestina, dan negeri-negeri Islam yang tertindas.
“Di penutupnya ada kalimat demikian maklumat FPI ini dibuat untuk menjadi pegangan bagi seluruh pengurus aktivis laskar anggota dan simpatisan di seluruh dunia. Benarkah seperti itu?” tanya Jaksa soal maklumat FPI tersebut.
“Iya benar Yang Mulia,” jawab AM yang menjadi saksi dalam kasus tersebut.
Usai ceramah Rizieq dan Maklumat FPI, AM menegaskan Laskar FPI Makassar langsung menindaklanjutinya. Salah satunya dengan menggelar seminar yang diisi dengan baiat kepada ISIS pada 24 Januari 2015 silam.
Ia pun mengaku berkumpul dengan eks Ketum FPI Makassar dan tokoh ISIS Makassar untuk menggelar agenda seminar FPI tersebut.
“Jadi yang menguatkan kami untuk melaksanakan tersebut, pertama karena ceramah beliau Imam Besar kami,” paparnya.
“Terus memang maklumat tersebut pernah tersebar di media di grup FPI Makassar, Yang Mulia. Waktu itu masih BBM ya, masih Blackberry Messenger, nah terus didukung oleh video pembaiatan yang di mana ada saudara Ustaz Munarman,” tambahnya.
Sebelumnya, perkara Munarman telah teregister dengan nomor perkara 925/Pid.Sus/2021/PNJkt.tim pada Selasa 16 November 2021 lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Dalam rincian perkara itu tertulis klasifikasi perkara berbentuk kejahatan terhadap negara.
Baca juga: BMKG Pantau Bibit Siklon 91W yang Terbentuk di Utara Indonesia
Dalam sidang terorisme, kerahasiaan identitas majelis hakim diatur dalam Pasal 34 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan Pasal 64 PP 77 Tahun 2019. Munaman sebelumnya juga telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya oleh Densus 88 Polri sejak 7 Mei 2021.
Munarman diduga terlibat dalam sejumlah rencana aksi terorisme di Indonesia. Polisi menduga Munarman telah mengikuti baiat di beberapa kota, seperti Makassar, Jakarta, dan Medan. Munarman ditangkap Densus 88 di rumahnya di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (27/4/2021). (Ykb/A-3)