Jakarta, CNN Indonesia —
Selepas reformasi, Indonesia menghadapi kasus kerusuhan etnis, kelompok separatis, ekonomi rapuh, serta rangkaian aksi teror bom yang bertubi-tubi. Persoalan terakhir didalangi oleh alumni Afghanistan yang melebur ke dalam Jamaah Islamiyah.
Bom rakitan alumni Afghanistan bukan ecek-ecek, karena terbukti memakan korban jiwa hingga ratusan orang dalam satu aksi peledakan.
Bom Dubes Filipina 2000
Jaringan Jamaah Islamiyah pertama kali melakukan aksi teror bom pada tahun 2000. Bom meledak di depan Rumah duta besar Filipina, Leonides Caday di Menteng, Jakarta Pusat.
Kala itu, Jamaah Islamiyah memiliki kamp pelatihan militer di Filipina dan diusik oleh pemerintah setempat. Hambali, Ali Ghufron, Imam Samudra, Ali Imron dan beberapa orang lainnya lantas mengagendakan peledakan bom sebagai peringatan kepada Pemerintah Filipina.
Bom mobil tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun sedikitnya 19 orang mengalami luka.
Pada 24 Desember 2000, bom meledak secara serentak di lebih dari 20 gereja di beberapa daerah. Jakarta, Pekanbaru, Batam, Pangandaran, Bandung hingga Mojokerto. (AFP/WEDA
(Photo by WEDA / AFP)
|
Bom Natal 2000
Bom meledak di lebih dari 20 gereja di Batam, Pekanbaru, Jakarta, Pangandaran, Bandung, Mojokerto, serta Mataram secara serentak pada 24 Desember 2000 silam.
Mantan anggota Jamaah Islamiyah Ali Imron mengatakan bom Natal itu bermaksud untuk memberi peringatan karena umat Islam diserang di Ambon dan Poso.
Ali Imron mengatakan bom itu hanya dijadikan peringatan, sehingga dirancang agar ledakannya tidak terlalu besar. Hanya ada satu korban jiwa di Mojokerto.
Bom Natal tahun 2000 membuat pemerintah semakin meningkatkan kewaspadaan dengan keberadaan teroris, terutama para alumni Afghanistan yang punya kemampuan mumpuni meracik bom.
Bom Bali I 2002
Bom Bali I pada 12 Oktober 2002 berkenaan dengan serangan Al Qaeda terhadap gedung WTC di Amerika Serikat setahun sebelumnya.
Diketahui, setelah WTC diserang dan rubuh, Amerika Serikat menginvasi Afghanistan. Jamaah Islamiyah lalu ingin membalas dendam dengan meledakkan bom di Bali karena banyak turis asal Amerika Serikat dan sekutunya.
Bom bunuh diri yang dilancarkan jaringan Jamaah Islamiyah di Bali pada 2002 lalu mengakibatkan 202 korban jiwa. Kini dikenal dengan peristiwa Bom Bali I (Photo by OKA BUDHI / AFP)
|
Bom meledak di tiga titik, antara lain Paddy’s Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali. Ledakan terakhir terjadi di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat.
Ledakan bom Bali 1 jauh lebih besar dibanding bom Natal 2000. Bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg. Sedikitnya 203 orang meninggal dunia dan lebih dari 300 orang terluka akibat bom bunuh diri tersebut.
Berlanjut ke halaman berikutnya…
Bom Marriott dan Ritz Carlton
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Sumber: CNN Indonesia | Jejak Teror Jamaah Islamiyah, Bom Bali Hingga Marriott