RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)
Jakarta, CNN Indonesia —
Lagu-lagu anak bisa jadi hal yang sangat langka akhir-akhir ini. Hal ini juga yang dikeluhkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Dia mengatakan saat ini sekolah-sekolah sangat kekurangan lagu anak. Dia menginginkan agar lagu-lagu anak yang lebih edukatif bisa dikembangkan, terutama untuk digunakan di jenjang pendidikan anak usia dini.
“Kita kekurangan lagu-lagu anak yang mendidikan. Jangan sampai anak-anak kita nyanyi lagu patah hati atau lagu-lagu dewasa di PAUD,” kata Mu’ti melalui keterangan tertulis.
Bukan hanya menyinggung soal kurangnya lagu-lagu anak yang harusnya bisa lebih edukatif, dia juga mengingatkan soal beberapa larangan yang harus diterapkan di lingkungan Kemendikdasmen. Di antaranya larangan merokok di kementeriannya.
Bahkan larangan ini juga diterapkan di kantin. Dia ingin seluruh area Kemendikdasmen menerapkan larangan merokok demi menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
“Di lembaga pendidikan itu tidak boleh merokok, jadi di kantor Kementerian Pendidikan juga tidak boleh merokok,” katanya.
Sementara soal ceramah keagamaan, Mu’ti meminta agar mengundang tokoh-tokoh moderat yang pro terhadap NKRI. Hal ini untuk menghindari ajaran radikalisme dan menolak Pancasila berkembang di lingkungan kementeriannya.
Dalam kesempatan itu, Mu’ti juga mengingatkan tugas pertama yang harus dia lakukan setelah ditunjuk menjadi menteri adalah menjalankan semua janji-janji Prabowo-Gibran semasa kampanye dulu.
“Tugas pertama kami adalah menunaikan janji-janji politik Pak Prabowo. Ini akan ditagih oleh rakyat,” kata dia.
(tst/mik)
[Gambas:Video CNN]
Artikel ini telah dimuat di www.cnnindonesia.com dengan Judul “Mendikdasmen Mu’ti Keluhkan Kurangnya Lagu Anak yang Mendidik” pada 2024-10-26 07:30:00