RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)
PIHAK berwenang menyebut 5 orang yang bertanggung jawab atas beberapa serangan senjata yang menargetkan gereja dan sinagoga di wilayah Dagestan Rusia telah ‘dilenyapkan’.
Dilansir dari The Guardian, investigasi kriminal dilakukan berdasarkan undang-undang anti-terorisme setelah orang-orang bersenjata membunuh 19 orang dalam serangan terkoordinasi di dua kota di wilayah bergolak di Kaukasus Utara.
Komite Investigasi Rusia mengatakan 15 petugas penegak hukum dan empat warga sipil, termasuk seorang pendeta Ortodoks Rusia, tewas dalam serangan terhadap bangunan keagamaan di kota Derbent dan Makhachkala pada Minggu malam (23/6). Dua gereja Ortodoks, dua sinagoga dan sebuah pos pemeriksaan polisi diserang. Kejadian itu pun diikuti dengan masa berkabung selama 3 hari.
Baca juga : 8 Fakta Penembakan Kantor MUI Jakarta dan Jejak Surat Misterius
Sebelumnya, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia, sejumlah orang bersenjata tak dikenal menyerang kota Makhachkala dan Derbent sekitar pukul 6 sore waktu lokal.
Penyerang menargetkan sebuah pos pemeriksaan polisi di Makhachkala, serta dua gereja dan sebuah sinagoga di Derbent, menewaskan enam petugas polisi dan melukai 12 lainnya.
Laporan tersebut juga menyebutkan kematian seorang pendeta dan adu tembak yang sedang berlangsung antara pasukan keamanan dan para penyerang. (The Guardian/Z-7)
Artikel ini telah dimuat di mediaindonesia.com dengan Judul “Teroris Bersenjata yang Serang Gereja di Dagestan telah Disingkikan” pada 2024-06-24 21:37:34