Livi Ciananta Rela Latihan Keras untuk Peran Bonnie

FILM Bonnie akan hadir di seluruh bioskop tanah air pada Kamis (29/2). Film bergenre laga ini dipersiapkan secara matang, mulai dari tahap produksi, hingga pendalaman peran setiap karakter. 

Livi Ciananta, Reza Hilman, dan Macho Virgonta memiliki pengalaman pendalaman karakter yang cukup menarik. Memiliki latar yang beragam, ketiga pemeran film Bonni memiliki satu kesamaan, yakni tertarik atau berkecimpung di dunia seni bela diri. 

Livi sendiri merupakan influencer media sosial, yang akhir-akhir ini, gemar membagikan unggahan latihan bela diri.  Sedangkan, Reza dan Macho merupakan seorang atlet yang telah berkecimpung di dunia seni bela diri. Ketiganya pun membagikan cerita ketika sedang mendalami karakter. 

Baca juga : Livi Ciananta Lakukan Debut di Film Bonnie

Mendapat peran utama, Livi berlatih keras untuk menjadi Bonnie, seorang remaja yang memiliki kemampuan berkelahi dan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Belum lama berlatih bela diri, dia mengaku tidak mudah untuk mendalami karakter Bonnie. 

Baca juga : Bintangi Film Bonnie, Nadila Ernesta Keluar dari Zona Nyaman

Di penampilan debutnya ini, Livi harus berlatih bela diri lebih lama dari rekan-rekannya yang lain. Jika pemeran lain hanya membutuhkan waktu sebulan, Livi melatih dirinya secara intens selama tiga bulan. 

“Aku pribadi ya dalam hampir 3 bulan jadi Senin sampai Sabtu, bahkan kadang sampai Minggu itu dari pagi sampai magrib, benar-benar latihan yang intens, ya istirahatnya hanya makan siang,” kenang Livi ketika berkunjung ke Media Indonesia, Kedoya Selatan, Jakarta Barat, Rabu (21/2).  

Pegal dan memar pada tubuh pun tidak terhindarkan. Livi membandingkan latihan bela diri untuk film dengan latihan muay-thai yang secara rutin dia ikuti. 

Baca juga : Dorong Tren Monetisasi, TipTip Ungkap Strategi Hadapi Tahun 2024

Jika latihan muay-thai rutin sudah membuatnya pegal, dia mengatakan latihan bela diri untuk film lebih melelahkan. Menggabungkan seni peran dan bela diri, Livi harus menggerakan tubuhnya lebih ekstra. 

“Karena memang gerakannya tuh, dari atas kepala sampai kaki gerak semua, maksudnya porsinya lebih besar, dibanding aku cuma latihan boxing Muay-Thai biasa,” ujarnya.

Livi pun mendapat memar ketika menjalani latihan bela diri untuk film Bonie. Walaupun tidak terasa di lokasi latihan, memar tersebut akan disadarinya ketika pulang. Pun demikian, memar dan pegal dianggap Livi sebagai penyesuaian diri semata. 

Baca juga : Kampanye Reach for Great Generation Jangkau 3 Juta Generasi Sandwich

“Dan rasanya kadang saking intensnya, kadang pas pulang baru berasa tiba-tiba pas lihat badan nih, ‘biru kenapa nih?’ gitu kan,” kata Livi. 

“Cuma ya itu aku anggap sebagai memang penyesuaian diri aku aja, dengan kegiatan yang begitu intens terkait dengan kegiatan fisik yang lebih besar daripada biasanya,” lanjutnya.

Tantangan yang berat ini tidak mematahkan semangat Livi untuk menjadi Bonnie. Tidak mengherankan, dia memang menyukai tantangan. Ketika dia sudah memutuskan untuk memulai sebuah perjalanan, Livi menolak berhenti hanya karena menemui jalan terjal. 

Baca juga : Film 13 Bom di Jakarta Rilis Potongan Video Aksi Terorisme Arok

“Ketika aku sudah mulai dan ternyata di tengah jalan rasanya berat, ya aku enggak mau berhenti aja, aku mau selesai sampai akhir,” jelasnya. 

Di sisi lain, Livi juga tidak mau menyerah karena karakter Bonnie akan sangat inspiratif di layar lebar. Menurutnya, Bonnie bisa menjadi role model untuk para penonton. 

“Ini karakter yang sangat bagus ketika menjadi role model untuk siapa pun yang nonton filmnya nanti gitu,” tegas Livi. 

Baca juga : AMIN Gandeng Influencer supaya Elektabilitas semakin Moncer

Selain bela diri, Livie juga membutuhkan beberapa referensi menjadi karakter Bonnie. Bersamaan dengan proses latihan, dia sering mengubah kebiasaan untuk menyerap karakter hingga ke sugestinya. Namun, Livi menyatakan bahwa semua itu dilakukannya dengan batas.. 

“Jadi Bonnie ini dengerin musik blues, aku coba dengerin musik blues,” terangnya. 

“Aku lebih ke mensugesti diri sendiri, supaya belajar menjadi orang lain. Cuma tetap aku tahu batasannya ketika menjadi diri sendiri,” pungkas Livi. (Z-1)