SEBANYAK 129.923 petugas gabungan akan mengamankan libur panjang Hari Raya Natal dan tahun baru 2024 melalui gelaran Operasi Lilin 2023. Operasi tersebut berlangsung selama 12 hari mulai 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, serentak di seluruh Tanah Air.
Wakapolri Agus Andrianto, mewakili Kapolri Listyo Sigit Prabowo, memimpin langsung apel gelar pasukan operasi yang berpusat di Lapangan Silang Barat Monumen Nasional, Kamis (21/12). Keseluruhan personel terdiri dari 79 ribu petugas kepolisian, 59 ribu anggota TNI dan turut serta didukung unsur pemda dan Basarnas.
“Apel ini adalah bentuk pengecekan akhir personil maupun sarana dan prasarana. Sehingga diharapkan pengamanan perayaan Natal dan tahun baru dapat berjalan optimal. Pengamanan Natal adalah tugas rutin yang harus kita pastikan berjalan aman dan lancar. Sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo, ini rutinitas tapi apapun tetap harus dipersiapkan utamanya transportasi, pasukan dan distribusi bahan pokok. Nataru sudah menjadi bagian masyarakat Indonesia yang berimplikasi pada mobilitas,” kata Agus.
Baca juga: BNPT Pastikan Nataru Berjalan Lancar Tanpa Kekerasan dan Teror
Terlebih lagi, sebagaimana studi dari Kementerian Perhubungan, akan ada 107,63 juta warga yang melakukan perjalanan pada libur Nataru kali ini. Jumlah itu meningkat 143,65% dari tahun lalu atau naik 63,46 juta orang.
Para personel pun akan disebar di 1.668 pos pengamanan, 670 pos pelayanan, dan 113 pos terpadu untuk menjamin keamanan 49.676 objek pengamanan.
Baca juga: 50 Ribu Kendaraan Diprediksi Masuk Jateng saat Puncak Mudik Nataru
Selain itu, Polri juga telah memetakan permasalahan di lapangan guna melancarkan dan mengamankan aktivitas masyarakat selama libur Nataru seperti membuat ketentuan pembatasan operasional angkutan barang, penempatan rekayasa lalu lintas, pengendalian arus lalu lintas, penyeberangan laut, dan penundaan perjalanan.
“Jalur dan objek wisata jangan sampai terjadi kemacetan. Sediakan kantong parkir. Pengaturan pedagang juga dilakukan agar masyarakat dapat berwisata,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kesiapan petugas yang sudah dilakukan oleh TNI, Polri, maupun dari unsur Pemda DKI Jakarta.
“Saya mengapresiasi TNI dan Polri apalagi sudah detail dengan pasukan yang ada,” ungkap Budi Karya. (Z-11)
SEBANYAK 129.923 petugas gabungan akan mengamankan libur panjang Hari Raya Natal dan tahun baru 2024 melalui gelaran Operasi Lilin 2023. Operasi tersebut berlangsung selama 12 hari mulai 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, serentak di seluruh Tanah Air.
Wakapolri Agus Andrianto, mewakili Kapolri Listyo Sigit Prabowo, memimpin langsung apel gelar pasukan operasi yang berpusat di Lapangan Silang Barat Monumen Nasional, Kamis (21/12). Keseluruhan personel terdiri dari 79 ribu petugas kepolisian, 59 ribu anggota TNI dan turut serta didukung unsur pemda dan Basarnas.
“Apel ini adalah bentuk pengecekan akhir personil maupun sarana dan prasarana. Sehingga diharapkan pengamanan perayaan Natal dan tahun baru dapat berjalan optimal. Pengamanan Natal adalah tugas rutin yang harus kita pastikan berjalan aman dan lancar. Sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo, ini rutinitas tapi apapun tetap harus dipersiapkan utamanya transportasi, pasukan dan distribusi bahan pokok. Nataru sudah menjadi bagian masyarakat Indonesia yang berimplikasi pada mobilitas,” kata Agus.
Baca juga: BNPT Pastikan Nataru Berjalan Lancar Tanpa Kekerasan dan Teror
Terlebih lagi, sebagaimana studi dari Kementerian Perhubungan, akan ada 107,63 juta warga yang melakukan perjalanan pada libur Nataru kali ini. Jumlah itu meningkat 143,65% dari tahun lalu atau naik 63,46 juta orang.
Para personel pun akan disebar di 1.668 pos pengamanan, 670 pos pelayanan, dan 113 pos terpadu untuk menjamin keamanan 49.676 objek pengamanan.
Baca juga: 50 Ribu Kendaraan Diprediksi Masuk Jateng saat Puncak Mudik Nataru
Selain itu, Polri juga telah memetakan permasalahan di lapangan guna melancarkan dan mengamankan aktivitas masyarakat selama libur Nataru seperti membuat ketentuan pembatasan operasional angkutan barang, penempatan rekayasa lalu lintas, pengendalian arus lalu lintas, penyeberangan laut, dan penundaan perjalanan.
“Jalur dan objek wisata jangan sampai terjadi kemacetan. Sediakan kantong parkir. Pengaturan pedagang juga dilakukan agar masyarakat dapat berwisata,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kesiapan petugas yang sudah dilakukan oleh TNI, Polri, maupun dari unsur Pemda DKI Jakarta.
“Saya mengapresiasi TNI dan Polri apalagi sudah detail dengan pasukan yang ada,” ungkap Budi Karya. (Z-11)