• April 21, 2025 9:09 pm

Densus 88: Teroris Galang Dana Pakai Kripto hingga Yayasan Sosial

Puluhan teroris yang ditangkap itu disebut menganggap pemilu sebagai bagian dari demokrasi dan kemaksiatan.

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)


Jakarta, CNN Indonesia

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap modus-modus pengumpulan dana yang sering dilakukan oleh kelompok-kelompok teror.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan salah satu modus yang sering digunakan ialah dengan menggunakan dana yayasan.

Aswin menyebut cara tersebut salah satunya dilakukan oleh kelompok teror jaringan Anshor Daulah (AD) yang menghimpun dana mengatasnamakan yayasan World Human Care.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan dana yang berhasil dikumpulkan melalui yayasan itu kemudian dikirimkan ke negara ISIS dalam bentuk uang kripto. Melalui cara itu, kata Aswin, kelompok AD berhasil mengumpulkan dana hingga Rp6 miliar.

“Kelompok Ansor Daulah memanfaatkan yayasan yang disebut World Human Care. Hasilnya dikirim ke Suriah dalam bentuk cryptocurrency. Fundrising AD itu besar, hampir Rp6 M,” ujarnya dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (20/12).

Selain itu, Aswin menyebut cara lain yang juga digunakan ialah dengan melakukan penggalangan dana dengan modus aksi sosial. Cara itulah yang kata dia dilakukan oleh kelompok teror Jemaah Islamiyah (JI).

“Dari jaringan JI ada 2 orang ini melakukan fund rising mengatasnamakan salah satu yayasan amal. Kelompok JI selalu mengusung tema-tema sosial, pendidikan dan pada akhirnya dana disalurkan ke JI,” jelasnya.

Terakhir, Aswin menyebut pengumpulan dana juga dilakukan melalui media sosial seperti yang dilakukan oleh kelompok Jemaah Anshorut Syariah (JAS). Dana yang berhasil dikumpulkan itu kemudian digunakan untuk memberangkatkan anggotanya untuk mempelajari teror di Suriah.

“Dari JAS penggalangan dana dari media sosial. Setelah penyidikan, dana itu diguankan untuk memberangkatkan sekelompok orang yang berangkat ke Suriah,” tuturnya.

Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri menangkap total 142 tersangka teroris dari pelbagai wilayah selama tahun 2023. Berdasarkan jenis kelaminnya, 138 tersangka merupakan pria sementara sisanya perempuan.

Sementara jika dirinci berdasarkan kelompoknya, sebanyak 29 tersangka terafiliasi jaringan Jemaah Anshorut Daulah (JAD) dan Anshor Daulah (AD).

Selanjutnya kelompok teror pimpinan teroris Abu Oemar (AO) sebanyak 49 tersangka, Jemaah Anshorut Syariah (JAS) 7 tersangka, Negara Islam Indonesia (NII) 5 tersangka.

“Dan kedua sisanya merupakan mantan anggota ormas FPI dan terakhir memiliki pemahaman dan pendukung Daulah / ISIS,” ujar Aswin.

(tfq/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini telah dimuat di www.cnnindonesia.com dengan Judul “Densus 88: Teroris Galang Dana Pakai Kripto hingga Yayasan Sosial” pada 2023-12-21 04:50:06

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *