Polisi: SU Tersangka Bom Astana Anyar Murid Doktor Azhari

Jakarta, CNN Indonesia —

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyatakan salah satu tersangka bom Astana Anyar berinisial SU merupakan anak didik gembong teroris Azhari Husin atau Doktor Azhari. Ia menyebut SU telah mempelajari soal bom sejak lama.

“SU belajar bom itu sudah lama, dia itu turunan atau anak didik dari dedengkot ahli teror bom yang kita tahu Doktor Azhari,” kata Aswin dalam konferensi pers di Solo, Jumat (4/8).

Aswin menjelaskan SU mempelajari soal bom dari murid yang dididik langsung oleh Azhari. Dia mengatakan SU membuat bahan hingga paket.

Adapun Doktor Azhari adalah insinyur asal Malaysia yang menjadi dalang dari berbagai aksi teror di Indonesia, seperti Bom Malam Natal 2000, Bom Marriot 2003, dan Bom Bali I dan II. Ia tewas dalam penyergapan yang dilakukan Densus 88 di Kota Batu pada 2005.

“Doktor Azhari punya kader dan kadernya ini yang menjadi guru bagi SU. SU latihan membuat bahan, switch, paket,” ucap dia.

Dalam kasus ini, Densus 88 menetapkan SU sebagai tersangka bersama empat pelaku lain. Mereka berinisial T, PS, AF alias AS, dan R alias UD. Kelimanya ditangkap pada waktu dan di tempat yang berbeda-beda.

Aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, pada 7 Desember 2022. Aksi teror ini menyebabkan satu anggota polisi tewas dan belasan orang luka-luka.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat mengungkapkan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar merupakan mantan narapidana kasus terorisme bernama Agus Sujatno alias Abu Muslim.

Agus sempat ditahan di Lapas Kelas II A Pasir Putih Nusakambangan. Dia divonis selama empat tahun penjara terkait kasus terorisme sebelum akhirnya bebas pada Maret 202.

Densus 88 Antiteror Polri kemudian menangkap enam anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dinilai terlibat dalam aksi pengeboman Polsek Astana Anyar.

(mnf/tsa)

[Gambas:Video CNN]