• April 29, 2024 7:45 am

Habib Jafar: Generasi muda adalah tumpuan peradaban bangsa Indonesia

Habib Jafar: Generasi muda adalah tumpuan peradaban bangsa Indonesia

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)

Contohnya Afrika Selatan, mereka tidak bisa memanfaatkan bonus demografinya dengan baik, sehingga banyak generasi muda di sana justru menjadi bencana demografi

Jakarta (ANTARA) – Pendakwah sekaligus pegiat media sosial Habib Jafar Al Hadar menjelaskan bahwa generasi muda adalah tumpuan peradaban bangsa sehingga harus menjadi generasi unggul dalam menjawab tantangan kemajuan zaman dan juga dalam melawan penyebaran intoleransi, radikalisme, serta terorisme.

Menurut dia, generasi unggulan akan menjadi modal Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Dampak dari intoleransi, ketika anak muda Indonesia yang saat ini menjadi bonus demografi atau mayoritas dari populasi penduduk, yaitu sekitar 63 persen, maka bonus demografi itu akan berubah menjadi bencana demografi kalau tidak bisa dimanfaatkan dengan baik,” kata Habib Jafar di Jakarta, Senin (31/8).

Dia menilai intoleransi bisa sangat berdampak dalam menentukan apakah Indonesia nantinya akan sukses atau tidak saat menapak di usia satu abad Republik Indonesia (RI) tahun 2045.

Menurut dia, ada buku karya seorang Indonesianis bernama Benedict Anderson, judulnya “Revolusi Pemuda”, yang disebutkan bahwa pemuda selalu berperan utama dan penting dalam penyelesaian masalah-masalah bangsa sejak sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Baca juga: Habib Jafar soroti nasionalisme anak muda saat bertemu Prabowo

“Selain itu juga diungkap peran utama dan penting serta mendasar pemuda dalam memerdekakan bangsa dan memastikan kemerdekaan bangsa dengan diisi hal-hal yang positif,” ujarnya.

Habib Jafar mengatakan bonus demografi yang dirasakan Indonesia harus dikelola dengan benar agar dapat menjadi kelebihan dan bukan menjadi beban. Dia menilai bangsa Indonesia perlu mengambil pelajaran dari negara-negara lain, baik yang berhasil maupun gagal.

“Contohnya Afrika Selatan, mereka tidak bisa memanfaatkan bonus demografinya dengan baik, sehingga banyak generasi muda di sana justru menjadi bencana demografi. Contoh yang sukses adalah Korea Selatan, mereka sukses mengelola anak mudanya hingga menjadi bonus demografi yang menguntungkan,” katanya.

Dia mengingatkan jika Indonesia gagal mengelola anak muda yang jumlahnya 2/3 dari populasi rakyat keseluruhan, sehingga dikhawatirkan akan gagal mendapatkan manfaat dari bonus demografi tersebut.

Habib Jafar membayangkan bahwa begitu banyak anak muda, tapi mereka justru menjadi beban yang negatif dan destruktif bagi bangsanya, apalagi di bidang intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Baca juga: HNW sebut peran ponpes harus dikokohkan untuk bonus demografi

“Tentunya itu sangat berbahaya. Jangankan dalam jumlah yang banyak, satu anak muda saja yang terpapar intoleransi, radikalisme, atau terorisme itu bisa sangat mengerikan,” katanya.

Habib Jafar mengatakan jika pemuda melakukan tindakan teror maka bisa terdampak seperti kepercayaan dunia kepada Indonesia, ekonomi negara, psikologi masyarakat, dan tercorengnya nama agama.

Habib Jafar juga berpesan kepada generasi muda agar mencontoh para sahabat nabi yang kala itu termasuk golongan anak muda tetapi sudah bisa memberikan kontribusi bagi negaranya.

Dia mencontohkan Ali bin Abi Thalib, karena ketangkasannya dalam perang dan kecerdasannya dalam keilmuan, beliau unggul dalam pengembangan keilmuan serta kemiliteran, hingga kemudian beliau menjadi khalifah keempat umat Islam.

Selain itu Zaid bin Tsabit yang unggul dalam keilmuan, hingga beliau diangkat menjadi penulis wahyu, lalu Ibnu Abbas yang juga unggul dalam keilmuan sehingga diangkat menjadi penafsir pertama dalam Islam.
Baca juga: Nadiem ajak investasi lebih besar untuk manfaatkan bonus demografi

 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Artikel ini telah dimuat di www.antaranews.com dengan Judul “Habib Jafar: Generasi muda adalah tumpuan peradaban bangsa Indonesia” pada 2023-08-01 00:28:41

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *