RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)
Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengaku masih belum bisa memahami maksud ‘wakil nabi’ yang tertera dalam surat yang ditujukan oleh pelaku penembakan kantor MUI di Jakarta Pusat, Mustofa NR.
“Terkait dengan surat-surat itu belum cukup definitif [pasti] mengenai apa yang dimaksud dari yang bersangkutan ketika mau ketemu, mau ketemu dengan siapa, tentang apa, dan bagaimananya belum cukup detail ya,” kata Asrorun kala ditemui di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat Rabu (3/5).
Asrorun kemudian menjelaskan soal pengertian wakil nabi ke dalam dua kategori. Pertama wakil nabi yang menyampaikan tugas dakwah dan keterangan (risalah) kenabian. Kemudian wakil nabi yang mengaku sebagai nabi dan memperoleh wahyu.
“Maka itu kalau ada orang menyatakan wakil nabi di dalam pengertian menjalankan tugas-tugas dakwah dan pengertian risalah kenabian itu benarkan. Akan tetapi kalau pengertiannya memperoleh wahyu dan sebagainya itu tidak dibenarkan,” kata Asrorun.
Sebelumnya, pelaku sempat memberikan surat pada 2 Januari 2022. Dalam surat itu, pelaku mengaku sebagai representasi alias wakil nabi untuk mempersatukan umat.
Jasad pelaku sudah diautopsi
Jasad pelaku penembakan di Kantor MUI, Mustofa NR telah selesai diautopsi oleh pihak Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Kepala Rumah Sakit RS Polri Brigjen Hariyanto memastikan proses autopsi telah rampung dilakukan pada Selasa (2/5) malam.
Kendati demikian, dirinya enggan menjelaskan lebih lanjut ihwal hasil autopsi yang telah dilakukan tersebut. Ia hanya mengatakan apabila hasil autopsi itu telah diserahkan kepada penyidik Polda Metro Jaya.
“Iya sudah selesai autopsi semalam, tapi hasilnya kita baru bahas nanti ke penyidik. Nanti yang menyampaikan penyidik dalam konferensi pers atau apa,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (3/5).
Meski proses autopsi telah rampung dilakukan, Hariyanto mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tambahan yang sedang dilakukan di laboratorium.
“Ada pemeriksaan laboratorium tambahan untuk mencocokkan kondisi pertama kali ditemukan,” ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya baru akan menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut kepada publik apabila sudah mendapatkan persetujuan dari penyidik.
“Intinya permintaannya itu oleh penyidik dan kemudian kita ngomong diperintah oleh penyidik juga. Jadi tidak bisa kita ngomong kalau penyidik belum tahu,” pungkasnya.
Sebelumnya, penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Dua staf MUI mengalami luka-luka akibat aksi penembakan tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku penembakan adalah seorang pria asal Lampung bernama Mustopa. Namun, pelaku meninggal dunia dan diautopsi di RS Polri Kramat Jati.
Sejauh ini, polisi memastikan pria bernama Mustopa itu tidak terafiliasi dengan jaringan terorisme ataupun tergabung dengan komunitas ideologi agama yang ekstrem.
(tfq/pan/DAL)
[Gambas:Video CNN]
Artikel ini telah dimuat di www.cnnindonesia.com dengan Judul “MUI Masih Bingung Maksud ‘Wakil Nabi’ Mustofa Lakukan Aksi Penembakan” pada 2023-05-03 13:43:19