• April 29, 2024 4:55 am

Bripda HS Keliling Jakarta Cari Target Sebelum Bunuh Sopir Taksi

Bripda HS berkeliling Jakarta selama 3 hari mencari target pencurian sebelum memutuskan membunuh sopir taksi online.

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)

Jakarta, CNN Indonesia

Anggota Densus 88 Bripda Haris Sitanggang (HS) disebutkan sempat berkeliling Jakarta selama beberapa hari sebelum membunuh seorang sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu.

Ia berkeliling mencari sopir taksi online untuk menjadi sasaran aksi pencuriannya. Bripda HS berencana mencuri demi mengganti uang kakaknya sebesar Rp90 juta yang mestinya digunakan membeli mobil. Namun, uang itu habis untuk bermain judi.

Sebelum mulai mencari target korban, HS sempat menghubungi keluarganya di Jambi dan mengabarkan dirinya akan berangkat ke sana dengan membawa mobil pesanan kakaknya.

Namun, saat itu HS tidak memberitahukan ke keluarganya bahwa uang Rp90 juta dari kakaknya telah ia habiskan untuk bermain judi.

“Tersangka berinisiatif untuk melakukan pencurian sebuah mobil dengan target pengemudi taksi online yang nantinya mobil tersebut akan dijual tersangka, dijual di Jambi dan uangnya akan digunakan untuk membeli mobil untuk diserahkan kepada abangnya,” kata penyidik dalam rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2).

Bripda HS mulai mencari target korban pada Jumat, 20 Januari. Ia keluar dari kantornya menuju ke daerah Kelapa Dua, Depok, dengan mengendarai sepeda motor.

HS sempat mampir ke ATM untuk menarik uang yang kemudian ia gunakan untuk membeli sebilah pisau di sebuah toko tactical.

HS lalu pergi ke Terminal Kampung Rambutan dan memarkirkan sepeda motornya di sana. Ia kemudian membawa barang-barang pribadinya dan naik bus Transjakarta ke arah Blok M.

Selama perjalanan, HS memantau situasi jalanan untuk mencari mobil taksi online yang akan menjadi target aksi pencuriannya.

“Namun, saat itu tersangka hanya berkeliling saja dari satu halte ke halte lainnya dan berakhir di Terminal Kampung Rambutan, karena saat itu tersangka belum berani melakukan pencurian,” tutur penyidik.

Keesokan harinya, Sabtu (21/1) sekitar pukul 06.00 WIB, HS kembali lagi ke Terminal Kampung Rambutan. Saat itu, keluarganya di Jambi sempat menghubungi HS.

Keluarga menanyakan HS sudah sampai di mana. HS kemudian menjawab jika mobil yang dibawanya bermasalah. HS lantas mematikan data selulernya.

Setelah itu, HS kembali mencari target sasaran pencuriannya. Ia pun menghampiri taksi online yang berhenti di sana.

“Lalu naik seolah-olah hendak menggunakan jasa mereka, namun saat itu tersangka belum berani melakukan aksi pencurian. Hal tersebut terjadi sebanyak tiga kali,” ucap penyidik.

Hari Minggu (22/1), HS lagi-lagi berkeliling Jakarta dengan bus Transjakarta untuk mencari target pencurian. Sekitar pukul 03.00 WIB, HS turun di Halte Cawang UKI sembari melihat mobil taksi online yang sedang parkir di pinggir jalan hingga pukul 09.00 WIB.

Ketika itu, HS kembali dihubungi oleh keluarganya. Ia lantas berdalih sudah berada di Pelabuhan dan akan menyeberang.

Setelahnya, HS naik bus Transjakarta ke arah Harmoni, tetapi sempat salah jurusan. Ia pun turun ke sebuah halte dan melanjutkan perjalanan ke Terminal Kampung Rambutan.

HS tiba di Terminal Kampung Rambutan dan selanjutnya memantau situasi di dalam dan luar terminal. Lalu, sekitar pukul 20.00 WIB, HS mandi dan makan di kantin terminal.

Sekitar pukul 22.00 WIB, HS lagi-lagi naik bus Transjakarta dari terminal ke arah Pluit dan transit di Halte Cawang UKI. Tiba di Pluit, HS melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta ke Pinang Ranti. Namun, belum tiba di tujuan, HS berganti bus dan kembali ke Terminal Kampung Rambutan.

Pada, Senin (23/1) sekitar pukul 02.00 WIB, HS tidur di Halte Jembatan Besi dan dibangunkan oleh petugas. Setelah 30 menit berselang, HS naik bus Transjakarta tujuan Pinang Ranti dan turun di Halte Semanggi.

Di halte Semanggi, HS melihat ada tiga mobil taksi online yang terparkir. Salah satunya adalah mobil Toyota Avanza warna merah milik Sony Rizal.

“Saat itu tersangka berpikir apabila mobil Avanza merah ini bisa tersangka ambil, kemudian mobil tersebut tersangka jual maka uang hasil penjualan tersebut bisa digunakan untuk mengganti uang abang tersangka,” kata penyidik.

HS pun menghampiri mobil korban. Peristiwa inilah yang kemudian berakhir pada aksi pembunuhan HS terhadap korban Sony.

Jenazah korban ditemukan di sekitar Perumahan Bukit Cengkeh, Depok, Jawa Barat, pada 23 Januari. HS yang belakangan diketahui merupakan anggota Densus 88 telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengungkapkan aksi pembunuhan itu dilakukan HS setelah keluar dari penempatan khusus (patsus). Sanksi ini diperoleh HS karena dinyatakan bersalah dalam sidang disiplin pada 5 Desember 2022 lalu.

Berdasarkan catatan Densus 88, HS diketahui pernah menipu temannya yang merupakan anggota Polri serta ke masyarakat. HS juga sempat meminjam sejumlah uang kepada teman-temannya hingga bermain judi online.

Sementara itu, dari hasil penyelidikan, motif HS nekat menghabisi nyawa sopir taksi online itu karena ingin menguasai harta korban. Terungkap pula, HS memiliki utang hingga Rp90 juta.

(dis/tsa)



[Gambas:Video CNN]


Artikel ini telah dimuat di www.cnnindonesia.com dengan Judul “Bripda HS Keliling Jakarta Cari Target Sebelum Bunuh Sopir Taksi” pada 2023-02-16 14:38:45

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *