“Forum ini merupakan pendekatan diplomatik untuk mendorong kemitraan strategis antara peradaban dan budaya, serta koordinasi berkelanjutan untuk mendukung upaya global dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dan budaya,” tutur Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein dalam pidatonya yang disampaikan pada saat upacara pembukaan.
Hussein menekankan pentingnya menemukan mekanisme gabungan guna mengekang penyelundupan properti budaya, yang banyak dialami negara-negara di dunia.
Pemerintah Irak berhasil mengembalikan lebih dari 18.000 artefak dari berbagai era sejarah melalui kerja sama dengan negara sahabat dan mitra Irak, menurut Hussein.
Dia berharap forum tersebut dapat meningkatkan kerja sama bilateral dan multilateral di antara negara-negara guna mengoordinasikan pengembalian artefak yang dicuri, serta melindungi properti bersejarah itu dari semua tindakan perdagangan ilegal.
Sepuluh negara, yaitu Irak, China, Mesir, Iran, Yunani, Italia, Peru, Bolivia, Armenia, dan Meksiko, berpartisipasi dalam forum tersebut, yang juga dihadiri oleh Miguel Angel Moratinos, perwakilan tinggi untuk Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sumber: Antara News | Forum Peradaban Kuno digelar di Baghdad