Kolaborasi dan sinergi dari berbagai unsur perlu dilakukan salah satunya organisasi kemasyarakatan
Sidoarjo, Jatim (ANTARA) –
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Indonesia menekan potensi terjadinya radikalisme dan terorisme melalui festival musik bertajuk aksi musik anak bangsa “Asik Bang” di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa malam.
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Drs H. Akhmad Nurwakhid di Sidoarjo Selasa mengatakan dengan musik mampu menurunkan indeks potensi radikalisme.
Ia mengatakan, musik tersebut masuk dalam salah satu pendekatan pencegahan radikalisme dan terorisme melalui kebijakan pentahelik.
“Pendekatan pentahelik melibatkan multipihak dari pemerintah, akademika, dari media, pengusaha dan juga dari komunitas maupun organisasi kemasyarakatan baik itu keagamaan dan pegiat seni budaya,” ujarnya.
“Kegiatan ini kerja sama BNPT dengan forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Timur akan berlomba ke tingkat nasional. Mereka wajib menyanyikan lagu wajib ‘Salam Indonesia Harmoni’,” ujarnya.
Ketua FKPT Jatim, Hesti Armiwulan mengatakan pencegahan terorisme tidak bisa dilakukan sendiri dan dibutuhkan partisipasi masyarakat.
Ia mengatakan, pencegahan radikalisme terorisme tidak hanya dilakukan melalui dialog atau kegiatan di dalam ruangan saja, tetapi juga bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan.
Hadir sebagai dewan juri penyanyi Oppie Andaresta, Ratna Koin serta Yuris.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sumber: Antara News | BNPT tekan potensi radikalisme melalui festival musik