MILISI yang didukung Amerika Serikat melancarkan pertempuran mematikan selama empat hari untuk mengusir pejuang Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dari penjara di timur laut Suriah. Milisi memperingatkan bahwa para teroris menggunakan lebih dari 600 anak laki-laki yang ditahan di kompleks tersebut sebagai perisai manusia.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menuturkan perjuangan untuk merebut kembali penjara dibatasi oleh militan yang menggunakan tahanan muda sebagai tameng manusia. Dikatakan anak-anak berada di bagian rehabilitasi khusus dalam pusat penahanan yang dibangun sebagai tempat pelatihan.
“Pasukan Demokrat Suriah menganggap teroris ISIS bertanggung jawab karena menyebabkan kerusakan pada anak-anak ini di penjara,” kata milisi itu dalam sebuah pernyataan pada Minggu (23/1). Amerika Serikat telah mengirim helikopter serang dan melakukan serangan udara di penjara untuk membantu kontrol SDF yang dipimpin Kurdi.
Beberapa tahanan tewas dalam serangan itu, kata para pejabat AS. Para pejabat AS membela serangan itu.
“Koalisi telah mengambil langkah-langkah besar untuk memastikan perlakuan manusiawi terhadap tahanan. Akan tetapi ketika tahanan ISIS mengangkat senjata, mereka menjadi ancaman aktif dan kemudian terlibat serta dibunuh oleh SDF dan serangan udara koalisi,” kata Mayor Jenderal John Brennan, komandan koalisi anti-ISIS di Irak dan Suriah.
SDF ialah mitra AS di wilayah otonom Rojava di timur laut Suriah. Koalisi mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa mereka meluncurkan serangan udara dan memberikan intelijen kepada SDF. Mereka melakukan operasi berkelanjutan sejak jihadis menyerang penjara pada Kamis malam dalam upaya membebaskan anggota ISIS yang ditahan di sana.
Dikatakan para tahanan menggunakan senjata penjaga penjara sendiri untuk membunuh beberapa dari mereka setelah pengepungan dimulai. Untuk mencoba memadamkan pemberontakan, seorang pejabat militer AS mengatakan, helikopter tempur Apache meluncurkan serangan udara dan melakukan penerbangan ketinggian rendah untuk unjuk kekuatan.
Baca juga: Serangan Rusia di Suriah Tewaskan 11 Anggota ISIS
Pengepungan penjara Ghweran di Hasaka tempat ribuan pejuang ISIS dan anggota keluarga mereka ditahan setelah runtuhnya kekhalifahan ISIS direncanakan dengan baik. Komandan SDF Mazlum Kobani mengatakan ISIS telah memobilisasi sel-sel tidur dan menggunakan pengebom bunuh diri untuk mengatur pelarian itu. (Straitstimes/OL-14)