Plt Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ade Indrawan menyebut dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 sempat merencanakan sejumlah aksi penyerangan terhadap aparat negara hingga perampokan di wilayah Sulawesi.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap dua terduga teroris yaitu MU dan MM di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
“Mereka telah merencanakan aksi mulai dari aksi Amaliah hingga Fai atau perampokan di wilayah Sulawesi,” kata Ade saat di Mapolda Sulsel, Rabu (1/12).
Ade menjelaskan bahwa MU dan MM merupakan bagian dari Tim Askari di dalam jaringan Jamaah Islamiyyah. Mereka sempat merencanakan sejumlah aksi.
Namun aksi Amaliah yang telah direncanakan oleh kedua teroris tersebut urung dilakukan akibat kekurangan logistik dan anggota.
“Mereka juga pernah merencanakan aksi perampokan dan masih ada kaitan dengan 3 orang yang ditangkap sebelumnya di Lutim dan 12 orang ditangkap di Poso pada Agustus, di Riau dan Jawa Timur,” ungkapnya.
MU dan MM sejak bergabung dengan Jamaah Islamiyyah, kata Ade, telah melakukan serangkaian pelatihan di beberapa daerah di Sulawesi.
Misalnya, sepanjang 2003-2006, MU MU mengikuti kegiatan Tadabur Alam di Pulau Bulo Puloe (Teluk Bone) menggunakan senjata api jenis M16.
Sementara MM, pada tahun 2003 lalu, pernah melakukan uji coba senjata M16 bersama Bahar alias SM yang telah ditangkap lebih dulu di Teluk Bone.
Selain itu, MM kata Ade pernah melakukan survei lokasi untuk tempat pelatihan yang digunakan anggota Jamaah Islamiyyah di daerah Gunung Bulupoloe atau Gunung Patah.
“Mereka juga mengikuti tadrib di Gunung Walenrang, Siwa bersama Bahar alias SM pada tahun 2004 lalu,” sambungnya.
Kedua teroris tersebut kata Ade dijerat dengan pasal 15 juncto pasal 7 dan pasal 13 C Undang-undang RI Nomor 5 tahun 2018.
(mir/bmw)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: CNN Indonesia | Polisi Sebut Terduga Teroris Luwu Timur Rencanakan Perampokan