RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengibarkan bendera operasi militer baru di kawasan Amerika Latin. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Kamis waktu setempat mengumumkan peluncuran misi Southern Spear.
Operasi tersebut ditujukan untuk menyingkirkan gembong narkoba di Amerika Selatan. Venezuela dilaporkan menjadi salah satu wilayah target operasi.
“Hari ini saya mengumumkan Operasi Southern Spear. Misi ini melindungi Tanah Air kita, menyingkirkan narco-teroris dari wilayah kita, dan menjaga Tanah Air dari narkoba yang membunuh rakyat kita,“ kata Menhan Hegseth dalam unggahan di X.
Pemerintahan Trump sebelumnya mengoperasikan kampanye militer di Karibia dan Pasifik timur dengan mengerahkan kapal perang serta pesawat untuk operasi pemberantasan narkoba.
Menurut data resmi AS, sejak awal September militer AS melakukan serangan terhadap sekitar 20 kapal di perairan internasional kawasan tersebut, menewaskan sedikitnya 76 orang.
Laporan CBS News menyebut sejumlah pejabat militer senior menyodorkan opsi kepada Trump terkait kemungkinan operasi di Venezuela, termasuk skenario serangan darat.
Caracas langsung bereaksi keras. Pemerintah Venezuela mengumumkan pengerahan militer secara nasional sebagai respons terhadap meningkatnya kehadiran angkatan laut AS di perairan dekat wilayahnya.
Situasi turut memanas setelah kapal induk Amerika tiba di kawasan tersebut. Kehadiran jet siluman F-35 di Puerto Rico dan enam kapal Angkatan Laut AS di Karibia juga semakin memicu kekhawatiran.
Pemerintah Venezuela menduga langkah Washington bukan sekadar operasi antinarkoba melainkan rencana perubahan rezim yang dibungkus narasi keamanan. (AFP/I-2)
Artikel ini telah dimuat di mediaindonesia.com dengan Judul “Trump Luncurkan Operasi Militer Southern Spear, Venezuela Jadi Target” pada 2025-11-14 14:23:00
