RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)
KEPOLISIAN memperbarui data siswa korban ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Per Kamis, 13 November 2025, siswa yang dirawat sisa 20 orang.
“Kami mengupdate data korban sampai dengan Kamis. Sisa 20 orang yang masih rawat inap,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto kepada wartawan, Jumat (14/11).
Dengan rincian 12 rawat inap di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, enam rawat inap di RS Yarsi. Lalu, satu rawat inap di RS Polri, Jakarta Timur (siswa F pelaku ledakan), dan satu rawat inap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Bhudi menyebut siswa yang dirawat di RSCM berinsial L. Ia dirujuk ke RSCM karena membutuhkan perawatan pelaksanaan operasi lebih intensif.
Peristiwa ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta, terjadi di dua lokasi yakni dalam masjid dan samping bank sampah, saat khotbah solat Jumat pada Jumat siang, 7 November 2025. Densus 88 Antiteror Polri menemukan tujuh bom di lokasi.
Sebanyak tiga di antaranya tidak meledak dan empat lainnya meledak di dua lokasi. Selain itu, polisi juga menemukan dua senjata mainan di lokasi ledakan.
Akibat insiden ini, 96 orang luka-luka, termasuk pelaku. Siswa F melakukan tindakan ini karena ingin balas dendam atas perasaan telah ditindas dan tidak ada yang memperhatikan. Terlebih, siswa ini menginspirasi enam figur luar negeri yang beraliran ekstrimisme.
Siswa F diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum yang patut diduga melanggar norma hukum. Siswa melanggar Pasal 80 ayat (2) Jo Pasal 76 c Undang-undang Perlindungan Anak. Kemudian, melanggar Pasal 355 KUHP dan atau Pasal 187 KUHP serta Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951.
Meski demikian, pihak kepolisian mengedepankan Sistem Peradilan Anak. Lantaran, korban maupun pelaku berstatus anak di bawah umur. (Yon/P-3)
Artikel ini telah dimuat di mediaindonesia.com dengan Judul “Polisi Sebut 20 Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Masih Dirawat” pada 2025-11-14 09:17:00
