Armenia kembalikan 2,5 desa ke Azerbaijan

Dalam sebuah pernyataan di situs Web pemerintahan tersebut, Pashinyan mengatakan Azerbaijan “menerima 2,5 desa” karena wilayah Desa Gyzylgajili, serta sebagian besar wilayah Desa Ashagi Askipara, telah berada di bawah kendali mereka.

“Dalam proses ini, Republik Armenia menerima pengurangan risiko yang terkait dengan penetapan batas dan keamanan perbatasan,” demikian menurut pernyataan itu, mengutip pernyataan Pashinyan.

Layanan pers mencatat bahwa kesepakatan itu dicapai pada pertemuan komisi Armenia-Azerbaijan pada Jumat yang membahas penetapan garis perbatasan.

“Saya tidak ingin kita melebih-lebihkan apa yang terjadi, tetapi saya juga tidak ingin kita mengabaikannya. Sangat penting untuk menyatakan bahwa untuk pertama kalinya, Armenia dan Azerbaijan telah menyelesaikan masalah ini di meja perundingan,” kata Pashinyan.

Setelah demarkasi perbatasan, angkatan bersenjata Armenia dan Azerbaijan, serta penjaga perbatasan Rusia, akan ditarik dari empat desa tersebut dan digantikan oleh pasukan perbatasan, tambahnya.

Hubungan antara Baku dan Yerevan tetap tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Sebagian besar wilayah itu dibebaskan oleh Azerbaijan selama perang yang berlangsung selama 44 hari pada musim gugur 2020, yang berakhir setelah kesepakatan damai yang ditengahi Rusia, yang juga membuka peluang normalisasi.

Pada September lalu, Azerbaijan menetapkan kedaulatan penuh di Karabakh setelah melakukan “operasi anti-teroris” yang menyebabkan pasukan separatis di wilayah itu menyerah.

Sumber: Anadolu

 Baca juga: Azerbaijan tuntut pengembalian empat desa yang diduduki Armenia

Baca juga: Azerbaijan dan Armenia akan lanjutkan pembicaraan damai Februari ini

Baca juga: Rusia siap bantu Azerbaijan dan Armenia selesaikan perjanjian damai

Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024