• May 4, 2024 6:42 pm

BNPT: Tindakan Preventif Aksi Teror Mesti Dilakukan Jelang Natal dan Tahun Baru

BNPT: Tindakan Preventif Aksi Teror Mesti Dilakukan Jelang Natal dan Tahun Baru

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menekankan harus ada tindakan preventif atau pencegahan serta deteksi dini aksi teror oleh aparat keamanan pada masa perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

“Kita harus membangun komunikasi interaktif dan produktif dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. Kita harus saling menjaga serta mewaspadai adanya letupan aksi atau sel teror yang tidur dan cenderung memanfaatkan konflik yang terjadi di negara lain,” ujar Irfan melalui keterangan resmi, Rabu (13/12).

Ia menyebut perayaan Natal dan tahun baru adalah ajang suka cita bagi masyarakat Indonesia. Namun, dalam momentum itu kerap ada yang mewarnai dengan propaganda negatif. Oleh karena itu, aparat serta masyarakat perlu memiliki kewaspadaan dini supaya periode kebersamaan tidak terusik oleh siapapun.

Baca juga: Dishub DKI Pastikan Kesiapan Terminal dan Bus Jelang Libur Nataru

Ia meminta semua pihak untuk meluruskan narasi-narasi yang beredar yang muncul dari kelompok intoleran dan radikal. Berbagai pertemuan dan diskusi perlu dilakukan. Harapannya, timbul kewaspadaan di antara masyarakat untuk saling mengingatkan.

“Seluruh komponen bangsa harus sama-sama mendampingi, terutama generasi muda supaya tidak sampai terjadi aksi teror yang disebabkan self-radicalization lewat media sosial,” tuturnya.

Baca juga: Waspada, Titik Rawan Bencana, Kecelakaan, dan Kemacetan Di Jalur Mudik Nataru Jateng

Saat ini, ia mengatakan tren meradikalisasi diri sendiri memang banyak ditemui pada anak muda termasuk kaum perempuan.

“Pelaku teror yang awalnya terpapar kemudian beraksi sendiri dan memang generasi muda serta perempuan menjadi sasaran utama dari radikalisasi jaringan teror ini,” imbuhnya.

Ia melanjutkan bahwa pola kaderisasi jaringan teror biasanya memiliki racikan tersendiri yang dilakukan sangat kencang di bawah permukaan. Ada tiga hal yang umumnya mereka lakukan, yaitu pelatihan paramiliter, perekrutan anggota baru dan pendanaan aksi teror.

“Harus diakui bahwa generasi muda hampir tidak mungkin untuk menghindar dari arus globalisasi yang semakin deras. Walaupun demikian, mereka harus mampu mengikuti kencangnya arus informasi, mempelajarinya dan memahaminya, namun tanpa terbawa olehnya,” tandas Irfan. (Ant/Z-11)

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menekankan harus ada tindakan preventif atau pencegahan serta deteksi dini aksi teror oleh aparat keamanan pada masa perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

“Kita harus membangun komunikasi interaktif dan produktif dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. Kita harus saling menjaga serta mewaspadai adanya letupan aksi atau sel teror yang tidur dan cenderung memanfaatkan konflik yang terjadi di negara lain,” ujar Irfan melalui keterangan resmi, Rabu (13/12).

Ia menyebut perayaan Natal dan tahun baru adalah ajang suka cita bagi masyarakat Indonesia. Namun, dalam momentum itu kerap ada yang mewarnai dengan propaganda negatif. Oleh karena itu, aparat serta masyarakat perlu memiliki kewaspadaan dini supaya periode kebersamaan tidak terusik oleh siapapun.

Baca juga: Dishub DKI Pastikan Kesiapan Terminal dan Bus Jelang Libur Nataru

Ia meminta semua pihak untuk meluruskan narasi-narasi yang beredar yang muncul dari kelompok intoleran dan radikal. Berbagai pertemuan dan diskusi perlu dilakukan. Harapannya, timbul kewaspadaan di antara masyarakat untuk saling mengingatkan.

“Seluruh komponen bangsa harus sama-sama mendampingi, terutama generasi muda supaya tidak sampai terjadi aksi teror yang disebabkan self-radicalization lewat media sosial,” tuturnya.

Baca juga: Waspada, Titik Rawan Bencana, Kecelakaan, dan Kemacetan Di Jalur Mudik Nataru Jateng

Saat ini, ia mengatakan tren meradikalisasi diri sendiri memang banyak ditemui pada anak muda termasuk kaum perempuan.

“Pelaku teror yang awalnya terpapar kemudian beraksi sendiri dan memang generasi muda serta perempuan menjadi sasaran utama dari radikalisasi jaringan teror ini,” imbuhnya.

Ia melanjutkan bahwa pola kaderisasi jaringan teror biasanya memiliki racikan tersendiri yang dilakukan sangat kencang di bawah permukaan. Ada tiga hal yang umumnya mereka lakukan, yaitu pelatihan paramiliter, perekrutan anggota baru dan pendanaan aksi teror.

“Harus diakui bahwa generasi muda hampir tidak mungkin untuk menghindar dari arus globalisasi yang semakin deras. Walaupun demikian, mereka harus mampu mengikuti kencangnya arus informasi, mempelajarinya dan memahaminya, namun tanpa terbawa olehnya,” tandas Irfan. (Ant/Z-11)

Artikel ini telah dimuat di mediaindonesia.com dengan Judul “BNPT: Tindakan Preventif Aksi Teror Mesti Dilakukan Jelang Natal dan Tahun Baru” pada 2023-12-14 05:29:26

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *