• March 28, 2024 8:01 pm

Jadikan Medsos Arena Kampanye untuk Gaet Pemilih Muda

RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)

MAYORITAS pemilih Partai Golkar belum melek media sosial atau medsos. Namun Golkar tetap akan merambah dunia digital untuk menjangkau dan menggaet pemilih muda.

Hal itu disampaikan Politikus Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena di Jakarta, hari ini. Ia mengungkapkan partainya akan menggenjot pemanfaatan media sosial untuk lebih menjangkau para pemilih muda.

“Ketum Airlangga Hartarto sebagai pendorong utara revolusi 4.0 di Indonesia terus mendorong penggunaan digital dalam pengelolaan partai, dalam berbagai urusan-urusan. Juga penggunaan medsos dalam menyapa, menjelaskan kinerja, dan menggalang dukungan dari konstituen,” tegasnya.

Kendati demikian, Golkar juga tidak akan membiarkan pemilih lama. Menurut Melki, Golkar menyiapkan  2 strategi untuk merespons segmen pemilih lama maupun baru. Menurutnya, Golkar tidak akan membuat pembedaan dan akan tetap mewadahi keduanya.

“Ini adalah perpaduan menjaga merawat yang lama dan juga menjangkau, dan juga mengajak yang baru terlibat menjadi pemilih Golkar. Tentu dengan berbagai macam program sesuai dengan ideologi Partai Golkar yang berbasiskan Pancasila dan doktrin Karya Kekaryaan,” tegasnya.

Melki mengungkapkan partainya berada rel yang tepat di bawah komando Ketum Airlangga Hartarto untuk memengangi Pemilu 2024, baik pilpres maupun pileg.

“Kami percaya bahwa semua upaya Partai Golkar yang dipimpin Pak Airlangga Hartarto bisa mengoptimalkan 2 pendekatan tersebut untuk bisa memenangkan Pemilu 2024,” pungkasnya.

Baca juga: Intelijen Waspadai Politik Identitas dan Radikalisme jelang 2024

Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkapkan tak sampai seperempat dari konstituen Partai Golkar yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama. Sama halnya dengan mereka yang cenderung memilih berita daring sebagai pilihan utama, yakni sebesar 4 persen.

Jika dibandingkan, angka tersebut jauh di bawah jumlah para pemilih Golkar yang lebih suka media tradisional, seperti koran dan TV, di kisaran 64 persen.

Melengkapi

Sementara itu, Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan, parpol masih perlu membangun strategi kampanye di dunia maya.

“Media sosial memiliki karakter sebagai media yang berjejaring. Artinya, unggahan yang disebarluaskan oleh media ini, walaupun tak diakses langsung oleh target khalayaknya tetap mampu merembes, mempengaruhi konstituen bahkan yang kurang melek sosial,” ujar Firman saat berbincang hari ini (21/2).

Firman menambahkan, konstituen dalam kategori  ini terpengaruh secara tak langsung lewat perbincangan, atau alih medium dari media sosial ke media media lainnya. “Unggahan unggahan dari media sosial tetap dapat membangun pengaruh yang luas, kepada khalayak,” kata Firman.

Firman juga mengatakan, media sosial akan memberikan pengaruh yang luas, melengkapi media konvensional.

“Jadi dalam praktiknya, khalayak yang kurang melek media sosial tetap disentuh media sesuai kecenderungan pilihannya (media preference). Dan media sosial tetap difungsikan, walaupun bukan jadi media utama, untuk menciptakan efek tak langsung,” tandas Firman. (RO/OL-4)

Artikel ini telah dimuat di mediaindonesia.com dengan Judul “Jadikan Medsos Arena Kampanye untuk Gaet Pemilih Muda” pada 2023-02-21 17:58:03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *