• May 1, 2024 4:34 pm

Evaluasi 2022: Alumni Orange Atma Jaya Optimis di bidang Ekonomi di 2023

FOKUS Group Discussion (FGD) alumni Orange Atma Jaya Jakarta selama dua hari berturut-turut  membahas situasi bangsa selama tahun 2022, menghasilkan rasa optimis pada bidang ekonomi namun untuk penegakan HAM dirasakan jalan di tempat.

Juru bicara Alumni Orange Apriyanto Tambunan, menyampaikan pertumbuhan ekonomi pasca Covid sejak berakhirnya PPKM level 3 pada bulan Januari 2022 telah bangkit. Dan pada tanggal 30 Desember ini PPKM telah dicabut oleh Presiden maka diharapkan semakin menggeliatnya perekonomian bangsa.

“Data  Kementrian Keuangan ekonomi Triwulan ketiga mencatatkan kinerja baik dan mampu tumbuh 5,78 persen, hal ini dikarenakan fundamental ekonomi yang solid. Namun  kejahatan investasi ilegal mencapai puncaknya di tahun ini dengan total kerugian sebesar Rp.109,67 trilyun (menurut data Satgas Waspada Investasi). Ini menandakan Otoritas Jasa Keuangan sangat lemah,” Apriyanto, dalam keterangnnya, Minggu (1/1)

Apriyanto, menambahkan pada bulan Februari 2022, kelangkaan minyak goreng juga memukul banyak sektor. Padahal kebutuhan nasional hanya 11 juta liter sedangkan produksi nasional sudah mencapai 20 juta liter, artinya ada masalah besar  di hilir atau distribusi yang masih dikendalikan kartel.

Di sisi lain Apriyanto Tambunan prihatin kondisi Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa di Badan Penyelesaian Sengketa atau Dispute Settlement Body (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel.

“Kami percaya Presiden Joko Widodo terus konsisten berjuang untuk mendapatkan pertambahan nilai yang lebih adil terhadap sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat terutama untuk kasus nikel ini meskipun telah dikalahkan WTO,” ujarnya.  

Sementara itu Aktivis Alumni Orange Yoseph A.L, menegaskan di bidang hukum tidak mengalami peningkatan yang signifikasi. Pembentukan Tim Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu (Keppres no 17 / 2022) akan membuat tidak adanya kepastian hukum dan hanya fokus pada kompensasi kepada korban tanpa melihat penyelesaian yang adil.

“Alumni Orange Atma Jaya sangat memperhatikan hal ini karena Bernadinus Realino Norma Irmawan (Wawan) alumni Atma Jaya turut gugur dalam Tragedi Semanggi 1 tahun 1998,” ungkap Yoseph.

Yoseph menilai stagnasi bidang hukum juga ditunjukkan oleh proses pengadilan Kasus Sambo, usulan restoratif justice yang dilontarkan oleh Johanis Tanak wakil ketua KPK yang baru dilantik  serta molornya pembahasan di DPR tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset (pelaku korupsi).

Momentum disahkannya Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau dikenal RKUHP (6 Desember 2022) belum mengembalikan kepercayaan rakyat  Kasus serangan bom bunuh diri yang dilakukan mantan narapidana kasus terorisme di Polres Astana Anyar Bandung (7 Desember 2022) Pemerintah harusnya menunjau ulang program deradikalisasi mantan teroris.  Tahun ini juga ditutup dengan masih kaburnya proses penyidikan kasus terbunuhnya Paulus Iwan Budi, yang merupkan saksi pelapor kasus korupsi penyerahan lahan fasilitas sosial yang melibatkan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.

“Alumni Orange mengapresiasi Presiden Jokowi yang telah sukses menjadi tuan rumah  KTT G 20 di Bali (15-16 November 2022) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menetapkan Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 . Diharapkan semua pihak menghindari politik identitas, hoaks dan ujaran kebencian,” tandanya.

Dalam bidang sosial dan kemanusiaan, Alex Leonardo aktivis  Alumni Orange, menyoroti Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa 133 orang dan dugaan adanya penyelewengan bantuan bencana alam  di Cianjur dan perang Rusia-Ukraina turut menjadi sorotan penting tahun 2022.

“Kami berharap pemerintah lebih responsif agar tragedi pada event olah raga dan penyelewengan bantuan tidak terulang kembali. Kami, Alumni Orange menyerukan agar  dunia internasional serius menghentikan perang Rusia –Ukraina dan mengajak semua pihak untuk berdialog. Bencana kemanusiaan yang terjadi mengakibatkan  jutaan orang yang menjadi korban. Dialog dan saling pengertian merupakan kunci untuk mewujudkan perdamaian dunia,  Alumni Orange juga menyambut baik kegiatan  Paus Fransiskus yang ikut dalam Forum for Dialogue di Bahrain (4 November 2022) yang sangat penting membangun hubungan harmonis lintas agama,” tutup Alex. (OL-13)


Sumber: Media Indonesia | Evaluasi 2022: Alumni Orange Atma Jaya Optimis di bidang Ekonomi di 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *