• May 2, 2024 9:00 pm

Iran Sidangkan Seribu Terdakwa Protes Kematian Amini

Pengadilan Iran mengumumkan akan mengadakan persidangan untuk seribu terdakwa terkait protes kematian Mahsa Amini. Jerman mendesak Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru ke Iran berupa pelabelan teroris terhadap kepada Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Kantor berita utama negara Iran, IRNA melaporkan bahwa seribu pengunjuk rasa yang ditahan telah memainkan kerusuhan di negara tersebut. Masing-masing akan diadili sendiri untuk tindakan subversif, termasuk menyerang penjaga keamanan, membakar properti umum dan tuduhan lainnya.

“Mereka yang berniat untuk menghadapi dan menumbangkan rezim bergantung pada orang asing dan akan dihukum sesuai dengan standar hukum,” kata Kepala Kehakiman Iran, Gholam-Hossein Mohseni Ejei.

Ini menunjukkan bahwa beberapa pengunjuk rasa akan didakwa bekerja sama dengan pemerintah asing. Ejei mengklaim bahwa jaksa berusaha untuk membedakan antara orang Iran yang marah dan yang ingin menjatuhkan Republik Islam.

“Bahkan di kalangan agitator, harus diklarifikasi siapa yang berniat melawan sistem dan menggulingkannya,” katanya.

Pemerintah Iran juga harus menghadapi dampak dari serangkaian persidangan, pemakaman, dan peringatan hari ke-40 saat jumlah korban tewas aksi ini meningkat.

Hassan Ronagi, saudara laki-laki Hossein Ronagi, yang mengatakan bahwa setelah 41 hari, orang tuanya akhirnya diizinkan untuk bertemu di penjara. Dia mengatakan Hossein masih melakukan mogok makan usai Ronagi diseret ke dalam mobil polisi segera setelah protes dimulai.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan dia terkejut dengan jumlah pengunjuk rasa yang tidak bersalah yang ditangkap secara ilegal dan dengan kekerasan. Menteri luar negeri Jerman, Annalena Baerbock, telah mengumumkan bahwa dia akan meminta Uni Eropa untuk memberikan sanksi kepada IRGC sebagai organisasi teroris.

Sementara itu Kanada mengumumkan sanksi putaran keempat terhadap pejabat senior Iran dan agen penegak hukumnya, yang dituduh berpartisipasi dalam penindasan dan penangkapan pengunjuk rasa yang tidak bersenjata.

Sementara itu Ukraina secara resmi meminta agar tim sepak bola Iran dilarang tampil di Piala Dunia mulai bulan depan setelah drone buatan Iran digunakan oleh Rusia untuk menyerang sasaran sipil dan infrastruktur di Ukraina. Untuk pertama kalinya Iran mengakui ada bahaya yang mungkin membuat dirinya tersingkir dari Piala Dunia, sebuah langkah yang akan menjadi pukulan telak bagi negara yang memuja sepak bola.

Presiden Iran, Ibrahim Raisi, mengatakan dia akan menghubungi Qatar, tuan rumah turnamen tersebut. Ukraina mengatakan Iran yang akan bermain melawan Inggris pada 21 November, bersalah atas pelanggaran sistematis hak asasi manusia, yang mungkin melanggar Piagam FIFA.

CEO Shakhtar Donetsk, Sergei Palkin menyerukan agar Iran digantikan oleh Ukraina di turnamen tahun ini. “Sementara para pemimpin Iran akan bersenang-senang menonton tim nasional mereka bermain di Piala Dunia, Ukraina akan dibunuh oleh drone Iran dan rudal Iran,” katanya di Twitter.

Tanda-tanda terbaru dari dukungan eksternal untuk protes Iran yang dipimpin oleh perempuan dan mahasiswa. Sebanyak 500 jurnalis membuat petisi yang menuntut agar wartawan yang menulis kisah Mahsa Amini dibebaskan dari penahanan. (The Guardian/Cah)


Sumber: Media Indonesia | Iran Sidangkan Seribu Terdakwa Protes Kematian Amini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *