• April 28, 2024 10:47 pm

Rusia Evakuasi 60 ribu Orang dari Kherson

PIHAK berwenang yang ditempatkan Rusia di Kherson yang diduduki telah mendesak penduduk untuk pergi ke wilayah lebih aman. Peringatan itu menyusul serangan Ukraina yang semakin intensif.

Pemerintah Kherson memposting pesan di aplikasi Telegram pada Sabtu (22/10) yang menuntut warga sipil meninggalkan kota itu. Mereka mendesak warga sipil untuk menggunakan perahu penyeberangan di atas sungai untuk bergerak lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia.

Rusia merebut ibu kota regional Kherson pada hari-hari awal perang dan menduduki bagian lain wilayah itu pada bulan-bulan berikutnya. Kherson adalah salah satu dari empat wilayah yang dicaplok Presiden Vladimir Putin secara ilegal bulan lalu.

Sebelumnya ia mengumumkan darurat militer di wilayah tersebut di tengah serangan balasan yang terus berlanjut oleh pasukan Ukraina. Otoritas Kherson yang didukung Kremlin sebelumnya mengumumkan rencana untuk mengevakuasi semua pejabat yang ditunjuk Rusia dan sebanyak 60ribu warga sipil di seberang sungai.

Pemimpin Kherson, Vladimir Saldo mengatakan evakuasi itu akan menjadi pemindahan bertahap yang terorganisir. Diperkirakan 25ribu orang dari wilayah itu telah menyeberangi sungai.

“Orang-orang aktif bergerak karena hari ini prioritasnya adalah kehidupan. Kami tidak menyeret siapa pun ke mana pun, ”kata pejabat Kherson, Kirill Stremousov.

Ia menambahkan bahwa beberapa penduduk menunggu tentara Ukraina untuk merebut kembali kota itu. Namun, pejabat Ukraina dan Barat telah menyatakan keprihatinan tentang potensi pemindahan paksa penduduk ke Rusia atau wilayah yang diduduki Rusia.

Kyiv mendesak penduduk Kherson untuk menolak upaya untuk merelokasi mereka, dengan seorang pejabat lokal menuduh Moskow ingin menyandera warga sipil dan menggunakannya sebagai tameng manusia.

Krisis Energi

Ratusan ribu warga Ukraina di bagian tengah dan barat negara itu mengalami pemadaman listrik di tengah serangan intensif Rusia terhadap pembangkit listrik, sistem pasokan air, dan infrastruktur utama lainnya. Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan serangan rudal besar-besaran yang menargetkan infrastruktur penting.

Rusia telah menjatuhkan 18 dari 33 rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dan laut. Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan beberapa roket yang ditujukan ke ibu kota ditembak jatuh.

Gubernur lain dari enam provinsi barat dan tengah serta wilayah Odesa selatan melaporkan serangan serupa. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kemudian mengatakan Rusia telah meluncurkan 36 rudal, yang sebagian besar ditembak jatuh.

“Pukulan berbahaya terhadap fasilitas yang sangat penting adalah taktik khas teroris. Dunia dapat dan harus menghentikan teror ini,” jelasnya.

Kehilangan kekuatan

Karena serangan baru-baru ini terhadap infrastruktur, operator jaringan Ukrenergo dan pejabat Ukraina mendesak warga untuk menghemat penggunaan listrik secara nasional untuk pertama kalinya. Zelensky mengatakan awal pekan ini bahwa 30% pembangkit listrik Ukraina telah hancur sejak Rusia meluncurkan gelombang pertama serangan infrastruktur yang ditargetkan pada 10 Oktober.

Hampir 1,4 juta rumah tangga kehilangan listrik karena serangan itu, menurut wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina Kyrylo Tymoshenko. Dia menambahkan bahwa sekitar 672ribu rumah di wilayah Khmelnytskyi barat terkena dampak dan 242ribu lainnya mengalami pemadaman di wilayah Cherkasy.

Sebagian besar kota barat Khmelnytskyi, yang mengangkangi Sungai Bug dan memiliki populasi sebelum perang sebanyak 275ribu, dibiarkan tanpa listrik tak lama setelah media lokal melaporkan beberapa ledakan keras.

Dalam sebuah posting media sosial, dewan kota mendesak warga untuk menyimpan air kalau-kalau air juga habis dalam waktu satu jam. Walikota Lutsk, sebuah kota berpenduduk 215ribu di barat jauh Ukraina, membuat seruan serupa, mengatakan listrik di kota itu sebagian padam setelah rudal Rusia menghantam fasilitas energi lokal dan merusak satu pembangkit listrik yang tidak dapat diperbaiki.

Pusat kota Uman, pusat ziarah utama bagi orang-orang Yahudi Hasid dengan sekitar 100ribu penduduk sebelum perang, juga tenggelam dalam kegelapan setelah sebuah roket menghantam pembangkit listrik di dekatnya.

Sementara itu, para pejabat Rusia mengatakan dua warga sipil tewas dan 12 lainnya terluka setelah serangan di wilayah Belgorod selatan Rusia dekat perbatasan dengan Ukraina.

“Ada dua orang tewas di antara warga sipil,” kata Gubernur regional Vyacheslav Gladkov di media sosial menyusul penembakan terhadap infrastruktur sipil di kota Shebekino, di mana hampir 15ribu orang dibiarkan tanpa listrik. (Aljazeera/OL-13)

Baca Juga: Suriah Cegat Serangan Rudal Israel di Atas Damaskus


Sumber: Media Indonesia | Rusia Evakuasi 60 ribu Orang dari Kherson

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *