• April 28, 2024 10:09 pm

Putin Sebut Gempuran ke Ukraina Balasan atas Ledakan Jembatan Krimea

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin pada Senin (10/10) mengatakan bahwa gempuran massal terhadap Ukraina sebagai balasan atas ledakan di Jembatan Kerch dan serangan teroris lainnya yang diluncurkan intelijen Ukraina.

 

Berbicara dalam pertemuan dengan para anggota Dewan Keamanan Rusia, Putin mengatakan bukti yang dikumpulkan penyidik Rusia menunjukkan bahwa intelijen Ukraina menjadi dalang di balik serangan jembatan penghubung Rusia dan Krimea itu pada Sabtu (8/10).

 

“Pagi ini, atas usulan Kementerian Pertahanan dan sesuai rencana Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, serangan besar-besaran diluncurkan dengan senjata jarak jauh dengan presisi tinggi berbasis darat, laut dan udara pada fasilitas energi, administrasi militer, dan komunikasi Ukraina,” kata Putin.


Baca juga: Putin Labeli Teroris Pelaku Bom Krimea

 

Putin juga mengungkapkan bahwa sistem khusus Ukraina menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina dan

PLTN Kursk di Rusia.

 

Sejumlah ‘serangan teroris’ lainnya menargetkan infrastruktur energi Rusia, termasuk upaya untuk meledakkan salah satu bagian saluran pipa gas TurkStream yang mengalir dari Rusia ke Turki, katanya.

 

Rusia tidak dilibatkan dalam investigasi kebocoran di saluran pipa gas Nord Stream, kata Putin, yang menambahkan bahwa semua orang tahu ‘siapa yang akhirnya diuntungkan’.

 

Di masa lalu Putin mengatakan bahwa ledakan di saluran pipa di lepas pantai, yang membawa gas dari Rusia ke Jerman akan membantu perusahaan energi di Amerika Serikat mengambil keuntungan besar dengan menjual gas ke Eropa.

Sejumlah ledakan keras yang diduga akibat serangan roket Rusia terdengar di pusat kota Ukraina, Kyiv, Senin pagi. Diduga serangan ini merupakan bentuk kemarahan Putin atas ledakan di jembatan utama Krimea oleh intelijen Ukraina.

Terdapat empat ledakan yang terjadi sekitar pukul 08.15 waktu setempat yang menuntut otoritas setempat membunyikan tanda bahaya, sirene serangan udara. Pemberitahuan itu terdengar di seluruh jantung Ukraina lebih dari satu jam.

“Beberapa ledakan di distrik Shevchenkivskyi, di pusat ibu kota (Kyiv),” kata Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko.

Asap tebal membubung di sejumlah titik di Kyiv seperti yang digambarkan sejumlah rekaman video. Banyak ambulans yang hilir mudik di lokasi ledakan.

Sebelumnya, Putin menyalahkan dinas rahasia Ukraina atas ledakan mematikan di jembatan yang menghubungkan Krimea yang dicaplok Moskow dengan Rusia. Serangan terakhir Rusia ke Kyiv terjadi pada 26 Juni.

Selain Kyiv, Rusia juga menyerang garda terdepan tentara Ukraina. “Pasukan udara, roket, dan artileri melakukan serangan besar-besaran terhadap unit angkatan bersenjataUkraina di semua arah operasional,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Moskow mengklaim serangan dilakukan dengan presisi tinggi ke sejumlah basis tentara Ukraina di sekitar Sloviansk dan Konstantinovka, timur Donetsk.

Dalam momen terpisah, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menuduh pasukan Ukraina telah menyiksa warga sipil yang bertahan di wilayah-wilayah yang kini diduduki Rusia.

“Ada banyak tindakan hukuman… orang-orang disiksa, orang-oran dianiaya dan sebagainya,” ucap Peskov.

Tuduhan Rusia itu muncul setelah pihak berwenang Ukraina mengklaim menemukan empat jasad warga sipil dengan tanda-tanda penyiksaan di desa Zaliznychne usai merebut kembali daerah itu dari pasukan Moskow. (Ant/OL-16)


Sumber: Media Indonesia | Putin Sebut Gempuran ke Ukraina Balasan atas Ledakan Jembatan Krimea

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *