• May 3, 2024 5:02 pm

Iran Kutuk Keras Sanksi AS atas Peretasan Albania

IRAN pada Sabtu (10/9) mengecam keras keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi kepada kementerian intelijennya yang dipersalahkan atas serangan siber besar-besaran terhadap sekutu NATO, Albania. Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Rabu setelah menuduhnya melakukan serangan dunia maya pada 15 Juli yang gagal melumpuhkan layanan publik serta mengakses data dan sistem komunikasi pemerintah.

Sebagai tanggapan pada Jumat, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada kementerian intelijen Iran dan menterinya Esmail Khatib. AS mengatakan serangan itu mengabaikan norma-norma perilaku negara masa damai yang bertanggung jawab di dunia maya.

Pada Sabtu, juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani mengatakan, “Kementerian luar negeri mengutuk keras tindakan departemen perbendaharaan AS yang berulang kali memberikan sanksi kepada kementerian intelijen republik Islam. Dukungan langsung Amerika untuk tuduhan palsu pemerintah Albania menunjukkan bahwa perancang skenario ini bukanlah yang terakhir, tetapi pemerintah Amerika,” tambahnya dalam suatu pernyataan.

Baca juga: Serang Albania, AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran

Kanani menuduh AS memberikan dukungan penuh kepada kelompok teroris. Ini mengacu pada oposisi People’s Mujahedeen of Iran atau Mujahedeen-e-Khalq (MEK) yang anggotanya diterima oleh Albania.

Albania setuju pada 2013 untuk menerima anggota MEK dari Irak atas permintaan Washington dan PBB dengan ribuan orang menetap di negara Balkan tersebutselama bertahun-tahun. “Organisasi kriminal ini terus memainkan peran sebagai salah satu alat Amerika dalam melakukan tindakan teroris, serangan dunia maya,” terhadap Iran, tambah pernyataan itu.

Baca juga: NATO Kutuk Dugaan Serangan Siber Iran di Albania

MEK mendukung Ayatollah Ruhollah Khomeini dalam revolusi 1979 yang menggulingkan Shah tetapi dengan cepat berselisih dengan otoritas Islam baru dan memulai kampanye untuk menggulingkan rezim. MEK kemudian memihak Irak di bawah Saddam Hussein dalam perang Iran-Irak 1980-1988. (AFP/OL-14)


Sumber: Media Indonesia | Iran Kutuk Keras Sanksi AS atas Peretasan Albania

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *