MENTERI Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang tiba di Suriah pada Sabtu (2/7), mengadakan serangkaian pertemuan dengan pejabat tinggi Suriah yang berfokus pada masalah bilateral dan regional. Diskusi antara Amir-Abdollahian, timpalannya dari Suriah Faisal Mekdad dan Presiden Bashar al-Assad terutama berpusat pada musuh regional bersama mereka, Israel.
Amir-Abdollahian dan Mekdad dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka menegaskan kembali tekad Teheran dan Damaskus untuk menanggapi ancaman dan agresi Israel. Ini dikatakan Kementerian Luar Negeri Iran dalam suatu pernyataan sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Diplomat top Iran mengatakan Suriah telah berada di garis depan dalam perang melawan Israel. Ia bersumpah dukungan tak tergoyahkan negaranya kepada rezim Suriah.
Baca juga: AS Sebut Jurnalis Al Jazeera Mungkin Ditembak Israel tetapi tidak Sengaja
Kunjungan Amir-Abdollahian ke Damaskus terjadi beberapa jam setelah rezim Assad mengeklaim bahwa serangan udara Israel menargetkan kota Al-Hamidiyah di selatan kota pelabuhan Tartus dan melukai dua warga sipil. Israel diduga melakukan serangkaian serangan rudal ke Suriah dalam beberapa bulan terakhir, termasuk yang merusak infrastruktur, salah satunya landasan pacu di bandara Damaskus bulan lalu.
Pejabat Israel berdalih operasi militer di Suriah sebagai sarana untuk mencegah Iran mendapatkan pijakan di negara Arab. Yang penting, dua anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) tewas dalam serangan rudal di Suriah pada Maret, yang oleh pejabat Iran dan Suriah disalahkan pada Israel.
Sebagai tanggapan, IRGC meluncurkan rudal balistik di tempat yang diklaimnya sebagai pangkalan Israel di wilayah Erbil Irak pada Mei. Amir-Abdollahian mengatakan kepada rekannya dari Suriah bahwa Teheran akan terus mendukung Suriah untuk melawan terorisme yang dihadapinya dengan mengacu pada serangan Israel dan menggambarkan hubungan antara kedua negara sebagai strategis.
Baca juga: Iran Nilai Serangan Baru Turki di Suriah Kacaukan Kawasan
Menteri Iran juga menekankan bahwa Teheran sedang mengerjakan solusi politik untuk meredakan ketegangan antara Türki dan Suriah, sambil mengakui masalah keamanan Ankara. Amir-Abdollahian sebelumnya mengatakan kunjungannya ke Suriah ditujukan untuk menempa perdamaian dan keamanan di wilayah antara Suriah dan Türki. Itu terjadi setelah kunjungannya ke Ankara.
Dalam pertemuan terpisah dengan al-Assad, Amir-Abdollahian mengutuk serangan Israel di Suriah sambil mengecam negara-negara Barat karena diam mereka atas serangan Israel, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Iran. Ketegangan antara Damaskus dan Ankara juga muncul dalam diskusi mereka, kata pernyataan kementerian itu, seraya menambahkan bahwa menteri luar negeri Iran menekankan pada penyelesaian masalah melalui dialog dan kerja sama, sambil mengakui masalah keamanan Ankara.
Assad, pada bagiannya, menyebut hubungan antara kedua negara sebagai strategis dan menyebut Palestina sebagai subjek perhatian bersama antara Teheran dan Damaskus. Pada Minggu, Amir-Abdollahian bertemu dengan perwakilan kelompok Palestina di Suriah. Ia menyebut masalah Palestina sebagai isu utama dunia Islam dan menegaskan kembali dukungan Teheran kepada kelompok perlawanan Palestina sampai pembebasan tanah air mereka. (OL-14)