PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berjanji mengintensifkan serangan terhadap Ukraina. Pernyataan itu keluar setelah serangan Kyiv yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kota Belgorod di Rusia, akhir pekan lalu.
Serangan udara, Sabtu (30/12), menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 100 orang, menurut para pejabat Rusia.
Moskow menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut, yang merupakan salah satu serangan paling mematikan yang terjadi di Rusia sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina dimulai, lebih dari 22 bulan lalu.
Baca juga: Zelensky Sesumbar Ingin Kalahkan Rusia di 2024
“Kami akan mengintensifkan serangan. Tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang luput dari hukuman itu sudah pasti,” kata Putin, Senin (1/1), saat berkunjung ke rumah sakit militer.
Dia mengatakan Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya instalasi militer.
“Kami melakukan hal itu hari ini, dan besok, kami akan terus melakukannya,” kata Putin.
Baca juga: Rusia Hujani Kharkiv dengan Rudal
Putin, sebelumnya, menyebut penghancuran di Belgorod sebagai serangan teroris dan menuduh pasukan Ukraina menargetkan pusat kota, tempat orang-orang berjalan sebelum Malam Tahun Baru.
Dia mengatakan Ukraina dimanfaatkan negara-negara Barat untuk menyelesaikan masalah mereka dan bersikeras bahwa arah perang berubah demi kepentingan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menyerang Belgorod dengan dua rudal dan beberapa roket. Dikatakan sebagian besar senjata ditembak jatuh, namun beberapa puing berjatuhan di kota.
Gubernur Wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan serangan itu merusak 30 gedung apartemen dan beberapa rumah serta mobil.
Pejabat Ukraina jarang mengakui bertanggung jawab atas serangan di wilayah Rusia. Setidaknya lima orang tewas dalam serangan Tahun Baru di wilayah Odesa di Ukraina selatan dan kota Donetsk di timur yang diduduki Rusia.
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun tewas dan tujuh orang terluka ketika puing-puing yang jatuh dari salah satu dari 87 drone yang jatuh menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Odesa, Ukraina selatan, kata Kepala Administrasi Militer di wilayah tersebut Oleh Kiper.
Di Kota Lviv di bagian barat, serangan Rusia merusak parah sebuah museum yang didedikasikan untuk Roman Shukhevych, seorang nasionalis dan komandan militer Ukraina yang memperjuangkan kemerdekaan Ukraina selama Perang Dunia II. Gedung universitas di kota Dubliany juga rusak.
Melalui media sosial, Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi menggambarkan serangan tersebut sebagai tindakan yang simbolis dan sinis dan menambahkan, “Ini adalah perang untuk sejarah kita,” katanya.
Empat orang tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam penembakan Ukraina di wilayah Donetsk yang diduduki Rusia, menurut pemimpin wilayah yang dilantik Kremlin, Denis Pushilin. Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa seorang jurnalis termasuk di antara korban namun tidak memberikan rincian.
Satu orang juga tewas dan lainnya terluka dalam penembakan di kota Shebekino di perbatasan Rusia, kata Gubernur Vyacheslav Gladkov. (Aljazeera/Z-1)
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berjanji mengintensifkan serangan terhadap Ukraina. Pernyataan itu keluar setelah serangan Kyiv yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kota Belgorod di Rusia, akhir pekan lalu.
Serangan udara, Sabtu (30/12), menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 100 orang, menurut para pejabat Rusia.
Moskow menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut, yang merupakan salah satu serangan paling mematikan yang terjadi di Rusia sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina dimulai, lebih dari 22 bulan lalu.
Baca juga: Zelensky Sesumbar Ingin Kalahkan Rusia di 2024
“Kami akan mengintensifkan serangan. Tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang luput dari hukuman itu sudah pasti,” kata Putin, Senin (1/1), saat berkunjung ke rumah sakit militer.
Dia mengatakan Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya instalasi militer.
“Kami melakukan hal itu hari ini, dan besok, kami akan terus melakukannya,” kata Putin.
Baca juga: Rusia Hujani Kharkiv dengan Rudal
Putin, sebelumnya, menyebut penghancuran di Belgorod sebagai serangan teroris dan menuduh pasukan Ukraina menargetkan pusat kota, tempat orang-orang berjalan sebelum Malam Tahun Baru.
Dia mengatakan Ukraina dimanfaatkan negara-negara Barat untuk menyelesaikan masalah mereka dan bersikeras bahwa arah perang berubah demi kepentingan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menyerang Belgorod dengan dua rudal dan beberapa roket. Dikatakan sebagian besar senjata ditembak jatuh, namun beberapa puing berjatuhan di kota.
Gubernur Wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan serangan itu merusak 30 gedung apartemen dan beberapa rumah serta mobil.
Pejabat Ukraina jarang mengakui bertanggung jawab atas serangan di wilayah Rusia. Setidaknya lima orang tewas dalam serangan Tahun Baru di wilayah Odesa di Ukraina selatan dan kota Donetsk di timur yang diduduki Rusia.
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun tewas dan tujuh orang terluka ketika puing-puing yang jatuh dari salah satu dari 87 drone yang jatuh menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Odesa, Ukraina selatan, kata Kepala Administrasi Militer di wilayah tersebut Oleh Kiper.
Di Kota Lviv di bagian barat, serangan Rusia merusak parah sebuah museum yang didedikasikan untuk Roman Shukhevych, seorang nasionalis dan komandan militer Ukraina yang memperjuangkan kemerdekaan Ukraina selama Perang Dunia II. Gedung universitas di kota Dubliany juga rusak.
Melalui media sosial, Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi menggambarkan serangan tersebut sebagai tindakan yang simbolis dan sinis dan menambahkan, “Ini adalah perang untuk sejarah kita,” katanya.
Empat orang tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam penembakan Ukraina di wilayah Donetsk yang diduduki Rusia, menurut pemimpin wilayah yang dilantik Kremlin, Denis Pushilin. Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa seorang jurnalis termasuk di antara korban namun tidak memberikan rincian.
Satu orang juga tewas dan lainnya terluka dalam penembakan di kota Shebekino di perbatasan Rusia, kata Gubernur Vyacheslav Gladkov. (Aljazeera/Z-1)