RadicalismStudies.org | Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikasilisasi (PAKAR)
Jakarta, CNN Indonesia —
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menetapkan dua teroris asal Uzbekistan sebagai tersangka penyerangan terhadap petugas hingga tewas.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan penetapan tersangka itu dilakukan terhadap pelaku berinisial OMM alias IM dan MIR.
“Sudah tersangka dong, sudah ada korban yang meninggal,” jelasnya ketika dikonfirmasi, Kamis (13/4).
Kendati demikian, Aswin masih belum menjelaskan lebih lanjut apa saja pasal yang disangkakan terhadap kedua WNA tersebut.
Ia mengatakan saat ini penyidik masih terus mendalami konstruksi perkara mulai dari perencanaan melarikan diri dari Rumah Detensi Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara hingga penyerangan terhadap petugas tersebut.
“Pasal belum, nanti, penyidik masih mendalami rangkaian peristiwanya sebelum mendudukan pasal atau sangkaanya,” tuturnya.
Sebelumnya tiga pelaku terorisme asal Uzbekistan mencoba melarikan diri dari Rumah Detensi Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara, pada Senin (10/4), lantaran takut dideportasi ke negara asal.
Aswin mengatakan dari hasil investigasi awal, ketiga pelaku bernama Bekhzod Anorbek, Imron, dan MR mengaku ingin melarikan diri karena takut dideportasi ke Uzbekistan.
“Jadi diketahui atau ditemukan fakta bahwa rencana mereka melarikan diri mulai muncul setelah mereka dikunjungi petugas konsulat Kedubes Uzbekistan di Jakarta,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Aswin, tiga WN Uzbekistan yang merupakan jaringan teroris internasional ‘Katiba Tawhid Wal Jihad’ itu kemudian melakukan aksi pelarian dirinya pada Senin (10/4), sekitar pukul 04.00 WIB.
Ia menjelaskan upaya pelarian ketiga pelaku terorisme itu dilakukan dengan membobol plafon dari Rumah Detensi Imigrasi tempat mereka ditahan sebelum dideportasi.
Setelah berhasil keluar dari sel tahanan, ketiganya kemudian menyerang petugas Imigrasi dan Densus 88 yang sedang bertugas.
“Mereka mendatangi atau menyerang petugas yang sedang makan sahur dan sebagian sedang mempersiapkan salat subuh,” tuturnya.
Aswin menjelaskan aksi penusukan tersebut dilakukan para pelaku dengan menggunakan pisau yang ditemukan di dapur Rumah Detensi.
Akibat peristiwa tersebut, ia mengatakan salah seorang petugas imigrasi bernama Adi widodo meninggal dunia karena luka tusuk.
Sementara tiga orang lainnya yang turut mengalami luka berat dan tengah dirawat merupakan petugas imigrasi Dikky Firstho Damas, Bripda Dendri dan Bripda Bahrain dari Densus 88 AT Polri.
“Kami bersama-sama mengutuk keras tindakan atau serangan yang dilakukan terhadap petugas yang bertugas di kantor tersebut,” tegasnya
(tfq/kid)
[Gambas:Video CNN]
Artikel ini telah dimuat di www.cnnindonesia.com dengan Judul “Dua Teroris Uzbekistan Jadi Tersangka Penusukan Maut Petugas Imigrasi” pada 2023-04-13 16:28:41